CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Inggris Luncurkan Strategi Mineral Kritis untuk Pangkas Ketergantungan Impor 2035


Minggu, 23 November 2025 / 12:07 WIB
Inggris Luncurkan Strategi Mineral Kritis untuk Pangkas Ketergantungan Impor 2035
ILUSTRASI. Inggris luncurkan strategi mineral kritis baru, targetkan 10% kebutuhan dari produksi domestik & 20% dari daur ulang pada 2035. Amankan ekonomi dari geopolitik. Foto Wikipedia/USDA


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pemerintah Inggris pada Sabtu meluncurkan strategi mineral kritis baru yang bertujuan mengurangi ketergantungan negara pada pemasok luar negeri pada tahun 2035, seiring meningkatnya persaingan global atas sumber daya penting tersebut.

Dalam pernyataan resmi, pemerintah menargetkan 10% kebutuhan mineral kritis nasional dipenuhi dari produksi dalam negeri dan 20% dari daur ulang, didukung pendanaan baru hingga £50 juta.

Strategi ini juga menetapkan bahwa tidak lebih dari 60% pasokan Inggris untuk satu jenis mineral datang dari satu negara pada 2035, langkah untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok menghadapi risiko geopolitik.

PM Starmer: Mineral kritis adalah tulang punggung ekonomi modern

Perdana Menteri Keir Starmer menekankan pentingnya mineral kritis sebagai “tulang punggung kehidupan modern dan keamanan nasional.”

Ia menilai peningkatan produksi domestik dan kapasitas daur ulang akan membantu melindungi perekonomian, memperkuat stabilitas pasokan, dan mendukung upaya menurunkan biaya hidup.

Baca Juga: Ekspor Magnet Tanah Jarang China Turun pada Oktober, Tapi ke AS Melonjak

Pemerintah menyebut Inggris saat ini hanya memproduksi 6% dari total kebutuhan mineral kritisnya. Melalui strategi baru ini, Inggris ingin memperluas kegiatan ekstraksi dan pemrosesan domestik, terutama untuk lithium, nikel, tungsten, dan rare earth elements (REE).

Inggris menargetkan produksi setidaknya 50.000 ton lithium secara domestik pada 2035.

Permintaan Melonjak Akibat EV dan AI

Kebutuhan Inggris akan mineral kritis seperti tembaga, lithium, dan nikel meningkat tajam, karena mineral-mineral tersebut banyak digunakan pada smartphone, kendaraan listrik (EV), serta pembangunan pusat data (data center) yang menjadi tulang punggung infrastruktur kecerdasan buatan (AI).

Menurut pemerintah Inggris:

  • Konsumsi tembaga diperkirakan hampir dua kali lipat pada 2035.

  • Permintaan lithium diproyeksikan melonjak 1.100% pada periode yang sama.

Kenaikan permintaan ini membuat urgensi diversifikasi pasokan semakin tinggi.

Baca Juga: China Mulai Longgarkan Ekspor Logam Tanah Jarang, tapi Belum Sesuai Harapan Trump

Kekhawatiran terhadap Dominasi China

Strategi tersebut juga menyoroti dominan global China dalam rantai pasok mineral kritis.

China menguasai sekitar:

  • 70% produksi rare earth global, dan

  • 90% kapasitas pemurnian (refining)

Ketergantungan ini membuat negara-negara Barat, termasuk Inggris, rentan terhadap fluktuasi harga, ketegangan geopolitik, serta gangguan pasokan mendadak.

Awal tahun ini, Inggris menandatangani perjanjian kerja sama mineral dengan Arab Saudi untuk memperkuat rantai pasok, membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan Inggris, dan menarik investasi ke sektor mineral domestik.

Selanjutnya: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!

Menarik Dibaca: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×