kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Inggris Siapkan Aturan Larangan Membeli Rokok untuk Anak Usia 15 Tahun ke Bawah


Rabu, 17 April 2024 / 14:01 WIB
Inggris Siapkan Aturan Larangan Membeli Rokok untuk Anak Usia 15 Tahun ke Bawah
ILUSTRASI. Inggris Siapkan Aturan Larangan Membeli Rokok untuk Anak Usia 15 Tahun ke Bawah


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Inggris sedang mempersiapkan kebijakan yang akan mengatur larangan membeli rokok bagi anak-anak dengan usia 15 tahun ke bawah. 

Rencana Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, ini akhirnya disahkan melalui pemungutan suara parlemen pertama pada tanggal 16 April, meskipun puluhan anggota parlemennya memberikan suara menentangnya.

Program Sunak ini rupanya ditentang banyak anggota Partai Konservatif yang berkuasa, termasuk mantan perdana menteri Liz Truss dan Boris Johnson.

Kedua mantan Perdana Menteri Inggris itu merasa negara tidak boleh ikut campur dalam cara masyarakat menjalani kehidupan mereka.

Baca Juga: Menlu Inggris David Cameron: Dukungan Inggris ke Israel 'Bukannya Tanpa Syarat'

Melansir Reuters, rancangan undang-undang (RUU) itu disahkan melalui pemungutan suara di Parlemen Inggris dengan 383 mendukung dan 67 menentang. Berdasarkan aturan yang berlaku di Inggris, RUU itu akan maju ke tahap berikutnya di Parlemen. Di sana, rincian aturan masih mungkin untuk diubah.

Menariknya, para anggota parlemen diberi hak untuk memberikan suara bebas terhadap RUU tersebut, yang berarti mereka tidak harus memberikan suara sesuai dengan garis partai.

Dalam pemungutan suara untuk RUU tersebut, 57 tokoh konservatif, yang ada di partai yang sama dengan Sunak, memberikan suara menentang.

Penolakan itu memberikan tekanan baru bagi Sunak yang telah menghadapi kritik dari partainya mengenai isu-isu mulai dari perubahan iklim hingga kebijakan pertahanan.

Baca Juga: Respons Serangan Iran, Kabinet Perang Israel Akan Bertemu Untuk Ketiga Kalinya

Di saat yang sama, ada dukungan kuat terhadap larangan tersebut dari para ahli medis dan kesehatan serta badan amal. Data mereka menunjukkan bahwa merokok menyebabkan 80.000 kematian setiap tahunnya.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh YouGov menunjukkan, larangan merokok merupakan hal yang populer, dengan sepertiga pemilih mendukung pendekatan bertahap. Sebanyak 30% responden mendukung larangan merokok bagi semua orang.

Menurut perkiraan Kantor Statistik Nasional Inggris tahun 2022, sekitar 6,4 juta orang adalah perokok. Angka itu setara dengan sekitar 13% dari populasi orang dewasa.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×