Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, pada hari Minggu (1/10) memberikan suntikan dana senilai £4 miliar atau sekitar US$4,9 miliar kepada program pembangunan kapal selam nuklir AUKUS.
Dana tersebut diserahkan Shapps kepada BAE Systems yang akan bertanggung jawab dalam pembuatan kapal selam serang nuklir yang diinisiasi oleh Australia, Inggris, dan AS tersebut.
"Investasi bernilai miliaran pound dalam program kapal selam AUKUS akan membantu mewujudkan kemampuan kapal selam pemburu-pembunuh jangka panjang yang dibutuhkan Inggris," kata Shapps, dikutip Reuters.
Baca Juga: Patroli Kapal Selam Bersenjata Nuklir China yang Intentif Tambah Kerumitan Bagi AS
BAE Systems mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kementerian Pertahanan Inggris telah memberikan dana untuk menutupi pekerjaan pengembangan hingga tahun 2028, sehingga memungkinkan mereka untuk memulai pekerjaan desain rinci pada kapal selam.
Kontrak besar itu akan menjamin pendanaan untuk pekerjaan infrastruktur di lokasi BAE Systems di Barrow-in-Furness, barat laut Inggris. Di saat yang sama, BAE Systems akan mampu membuka hingga 5.000 lapangan kerja.
"Pendanaan ini memperkuat dukungan pemerintah terhadap perusahaan kapal selam kami dan memungkinkan kami untuk mematangkan desainnya, dan berinvestasi dalam keterampilan dan infrastruktur penting untuk mendukung keamanan nasional jangka panjang kami," kata Kepala Eksekutif BAE Systems, Charles Woodburn.
Baca Juga: AUKUS: Program Kapal Selam Nuklir Australia Bernilai US$ 245 Miliar
Melalui aliansi AUKUS, tiga negara dari tiga benua berbeda tersebut berencana menyediakan kapal selam serang bertenaga nuklir kepada Australia mulai awal tahun 2030-an. Program ini lahir dari niat yang sama untuk melawan ambisi China di kawasan Indo-Pasifik.
Inggris nantinya juga akan mengoperasikan kapal selam yang sama. Saat ini pun Inggris mulai mengarahkan kebijakan luar negeri dan pertahanannya ke arah Indo-Pasifik.
Inggris juga telah mengupayakan kesepakatan perdagangan dengan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat di kawasan tersebut setelah mereka meninggalkan Uni Eropa.
BAE Systems mengatakan pembuatan kapal selam akan dimulai menjelang akhir dekade ini, dengan kapal SSN-AUKUS pertama akan dikirimkan pada akhir tahun 2030an.