kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin menjadi akademisi di masa pensiun (4)


Sabtu, 14 Juli 2018 / 09:05 WIB
Ingin menjadi akademisi di masa pensiun (4)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi

Menjadi pengusaha yang hidup di era teknologi memaksa Kishore Biyani untuk terus mengikuti perkembangan zaman. Proyek terbarunya bernama Easyday menangkap peluang itu. Dia meluncurkan jaringan toko berbasis anggota yang sarat dengan teknologi. Pelanggan bisa memesan hanya lewat aplikasi di telepon pintar mereka. Jumlah penduduk India yang besar menjadi potensi pasar besar baginya. Targetnya akhir tahun ini ada 1.100 gerai Easyday yang berdiri.

Sempat terlilit utang dan menjual berbagai aset untuk menyelamatkan perusahaan, Kishore Biyani berhasil keluar dari masa krisis dan berani menatap cerah masa depan Future Group. Terbaru Biyani meluncurkan Easyday, sebuah jaringan toko berbasiskan pelanggan yang mampu mendatangkan peluang bisnis sebesar INR 1,5 triliun pada tahun 2022.

Ini merupakan bagian Retail 3.0 Biyani, rencana 30 tahun Future Grup untuk menjadi perusahaan konsumer ritel terbesar di Asia dengan nilai bisnis triliun dollar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2047.

Dalam implementasinya, Kishore berencana untuk memadukan teknologi dengan ritel offline dengan online. Dia berusaha menawarkan pengalaman ritel baru, sehingga pelanggan dapat berjalan kaki ke toko, mengirim pesan teks termasuk pada Whatsapp, memesan online menggunakan aplikasi atau hanya menelepon toko.

Kerjasama antara Future Group dengan Facebook dan Google digelar. Kerjasama dengan Google lewat Android, Maps, dan layanan search akan membantu mengidentifikasi lokasi dari toko Easyday dan untuk membantu menambah pelanggan strategis.

Penduduk India sebanyak 300 juta orang yang memiliki ponsel cerdas dan menghabiskan sekitar 3 jam sehari berselancar di dunia maya menjadi potensi besar baginya untuk menggarap bisnis ritel modern. Sedangkan jejaring sosial media Facebook akan membantu menghasilkan analisis profil perilaku pengguna. Biyani menerapkan filosofi utama di balik Easyday yakni Anda Pesan, Kami Antar.

Pada akhir tahun 2018 ini, Biyani menargetkan dapat memiliki 1.100 toko Easyday. Setiap toko akan memiliki investasi sekitar INR 1,5 juta. Targetnya pada tahun 2022 terdapat lebih dari 10 juta konsumen yang menghabiskan hingga INR 100.000 setiap tahun melalui toko-toko Easyday.

Masing-masing toko mampu melayani 2.000 anggota dan akan tersebar di 279 meter persegi (m²)–379 m². Setiap anggota akan dikenakan biaya keanggotaan tahunan sebesar INR 999. Melalui keanggotaan ini, anggota akan mendapatkan diskon 10% untuk semua pembelian.

Kisah perjalanan bisnis Kishore telah dibukukan dalam auto biografi yang ditulis oleh dirinya sendiri bersama Dipayan Baishya. Buku ini diberi judul It happened in India: the Story of Pantaloons, Big Bazaar, Central, and Great Indian Consumer. Buku ini sudah terjual lebih dari 100,000 eksemplar menjadikan bukunya sebagai salah satu best seller di India dalam kategori bisnis.

Sisi lain Kishore adalah ketertarikan yang besar pada musik, film, dan buku. Berinteraksi dengan berbagai orang juga menjadi penting baginya agar tetap merasa waras. Menurut dia, membaca salah satu cara ia belajar mengembangkan bisnis dan membangun karakter. Bahkan bagi nya semua solusi ada di dalam buku.

Sedangkan melalui musik ia merasa mampu melihat perkembangan tren pasar. Selain itu ia percaya bahwa menikmati apapun yang dilakukan tidak akan membuat Anda merasa bekerja. Oleh sebab itu, pria berkacamata ini memilih untuk menikmati pekerjaannya. Lima kunci sukses dalam kepemimpinannya yakni visi, strategi, membina hubungan, kejujuran dan adil, serta membuat keputusan yang tepat.

Kishore juga selalu menyisihkan waktu bersama keluarga. Bila memasuki masa pensiun nanti, dia ingin masuk ke ranah akademi. Ia memiliki misi dan mimpi untuk mengubah sistem pendidikan di India. Ia mengaku sistem pendidikan di India sudah tidak relevan lagi dengan kondisi global saat ini, terutama pada aspek teknologi, demokrasi dan politik.

(Selesai)




TERBARU

[X]
×