Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NBC melaporkan, Menteri luar negeri Iran, Abbas Araqchi, menanggapi berita tentang Thaad dengan memperingatkan bahwa AS membahayakan nyawa pasukannya dengan mengerahkan mereka untuk mengoperasikan sistem rudal di Israel.
“Meskipun kami telah melakukan upaya luar biasa dalam beberapa hari terakhir untuk menahan perang habis-habisan di wilayah kami, saya katakan dengan jelas bahwa kami tidak memiliki garis merah dalam membela rakyat dan kepentingan kami,” tulis Araqchi di X.
Fawaz Gerges, seorang profesor hubungan internasional di London School of Economics, mengatakan kepada NBC News bahwa Presiden Joe Biden mengirim pesan kepada Iran bahwa AS akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi Israel. Akan tetapi dia memperingatkan bahwa tindakan tersebut berisiko meningkatkan konflik regional.
"Strategi ini berisiko memicu perang regional yang lebih luas," katanya. "Ini adalah kebalikan dari apa yang telah coba dilakukan oleh pemerintahan Biden."
Kedatangan Dukungan THAAD dan AS mungkin meringankan beban sistem pertahanan Israel, tetapi ketergantungan terbaru Israel pada sekutunya untuk perlindungan mungkin juga menunjukkan keretakan yang tampak pada pertahanannya, yang sebelumnya dianggap tidak dapat ditembus.
“Hizbullah hampir bangkit Kembali. Kedatangan dukungan AS mencerminkan buruknya pencegahan Israel. Dari sudut pandang Hizbullah, Israel rentan dan dapat dilumpuhkan," imbuh Gerges.