kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Alasan Laba Samsung Electronics Diperkirakan Naik 50% di Kuartal I-2022


Kamis, 07 April 2022 / 16:05 WIB
Ini Alasan Laba Samsung Electronics Diperkirakan Naik 50% di Kuartal I-2022
ILUSTRASI. Samsung Electronics


Reporter: Cornelia Agata | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samsung Electronics memperkirakan, laba operasional di kuartal I-2022 melonjak 50%. Perkiraan tersebut akan membuat laba Samsung mencapai rekor tertinggi sejak tahun 2018, bahkan mengalahkan ekspektasi.

Kenaikan laba Samsung dipengaruhi oleh lonjakan permintaan pada pembuatan chip memori untuk ponsel pintar. Selain itu, gangguan produksi yang dialami pabrik saingan Samsung, yaitu perusahaan Kioxia Jepang, karena kontaminasi bahan baku, turut jadi katalis.

"Saat ini Kioxia tidak bisa memenuhi permintaan pembuatan chip karena gangguan yang dialami, hal tersebut membuat NAND Flash sebagai distributor beralih pada Samsung untuk memenuhi permintaan pembelian produk chip memori pasar," kata Park Sung-Soon, Analis Cape Investment & Securities.

Berkat kenaikan permintaan chip memori, laba Samsung diproyeksi mencapai 14,1 triliun won atau setara US$ 11,6 miliar.

Baca Juga: Pasar smartphone di Indonesia Diperkirakan akan Mencapai 44 Juta Unit pada 2022

Proyeksi ini melampaui saingannya yakni Refinitiv Smart yang secara estimasi hanya mencatatkan pendapatan sebesar 13,3 triliun won.

Di sisi lain, pendapatan Samsung diprediksi terus mengalami kenaikan hingga 18% dan bahkan dapat menyaingi kinerja tahun sebelumnya, yang mencatat rekor melebihi 77 triliun won.

"Kenaikan tersebut mungkin saja dipengaruhi oleh permintaan chip saat ini sehingga pendapatan laba dapat melebihi ekspektasi", lanjut Park.

Seperti yang diungkapkan oleh Park, meskipun harga chip memori turun, namun jumlah permintaan yang terus naik akan membantu pendapatan perusahaan.

Berbeda dengan permintaan chip yang meningkat, pengiriman ponsel pintar yang dilakukan Samsung justru menurun. Sampai saat ini, Samsung baru mengirimkan sekitar 72 juta smartphone di kuartal pertama.

Baca Juga: Ukraina ke NATO: Kami Minta Senjata, Senjata, dan Senjata

Jumlah tersebut turun sekitar 11% dari tahun sebelumnya. Penurunan jumlah pengiriman smartphone salah satunya dipengaruhi oleh perilisan yang terlambat pada seri terbaru smartphone Samsung.

Salah satu contohnya terjadi pada Samsung Galaxy S21, yang penjualan yang tidak sesuai ekspektasi. Apabila proses perilisan tidak mengalami kemunduran, maka akan terjadi seperti peluncuran Samsung Galaxy S22 yang berhasil menjual 50% produk dalam minggu pertama peluncuran.

Jumlah total pendapatan Samsung baru akan dirilis pada 28 April mendatang, yang kemungkinan akan menarik minat para investor.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×