kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Ini Alasan Pemerintah Jerman Blokir Rencana Penjualan Anak Usaha VW ke Tiongkok


Kamis, 04 Juli 2024 / 21:54 WIB
Ini Alasan Pemerintah Jerman Blokir Rencana Penjualan Anak Usaha VW ke Tiongkok
ILUSTRASI. Ilustrasi. Ini alasan pemerintah Jeman blokir penjualan anak usaha VW ke Tiongkok.


Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Jerman memblokir rencana penjualan unit bisnis turbin gas Volkswagen (VOWG_p.DE) dan MAN Energy Solutions kepada perusahaan asal Tiongkok, dengan alasan keamanan.

Keputusan tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara UE dan China. 

Kementerian ekonomi Jerman meninjau dan menghentikan transaksi yang dianggap memiliki implikasi keamanan nasional, dan Berlin serta UE berupaya mengurangi risiko dari hubungan ekonomi dengan Beijing.

Baca Juga: Menteri Ekonomi Jerman: Tarif Uni Eropa Atas China Bukan Hukuman

Sebelumnya, rencana penjualan bisnis Jerman kepada perusahaan milik negara China CSIC Longjiang GH Gas Turbine Co (GHGT) diumumkan pada bulan Juni 2023 dengan harga yang dirahasiakan, tetapi MAN Energy Solutions mengatakan pada bulan September pemerintah akan mencermatinya.

GHGT dimiliki oleh China State Shipbuilding Corporation (CSSC), yang mendominasi industri pembuatan kapal China.

Beberapa politisi Jerman khawatir bahwa China mungkin menggunakan turbin gas bukan untuk keperluan sipil tetapi untuk menggerakkan kapal perang.

Ketika ditanya tentang keputusan tersebut pada konferensi pers, Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser menyambutnya "demi alasan keamanan". 

Kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan dalam jumpa pers rutin pada hari Kamis bahwa mereka menentang politisasi kerja sama bisnis normal dan pembentukan "rintangan buatan".

"Kita harus memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan berdasarkan kepentingan bersama dan aturan pasar dalam semangat saling menguntungkan dan hasil yang saling menguntungkan," kata juru bicara Mao Ning.

Ia menambahkan bahwa Tiongkok berharap Jerman akan menyediakan lingkungan bisnis yang adil, jujur, dan tidak diskriminatif bagi semua pihak, termasuk perusahaan Tiongkok.

Menteri Ekonomi Robert Habeck mengatakan Jerman pada umumnya menyambut baik investasi tetapi teknologi yang penting untuk "ketertiban umum" harus dilindungi dan itulah sebabnya kesepakatan itu dihentikan.

MAN Energy Solutions mengatakan bahwa mereka menghormati keputusan pemerintah Jerman dan akan memulai proses terstruktur untuk menghentikan pengembangan turbin gas baru.

"Kami akan menjalankan fase ini dengan sangat hati-hati, dengan mempertimbangkan kepentingan karyawan, pelanggan, dan mitra kami," kata seorang juru bicara dalam pernyataan melalui email.

Baca Juga: Uni Eropa Kerek Tarif Mobil Listrik China, Produsen Mobil Eropa Resah & Gelisah

Selanjutnya: Final Four Proliga 2024 Siap Digelar, Begini Cara Dapatkan Tiket di PLN Mobile

Menarik Dibaca: Poco Luncurkan Tablet Pertamanya, Poco Pad




TERBARU

[X]
×