Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Mereka juga ingin mendengar tentang tanda-tanda perlawanan terhadap pemerintahan Kim Jong Un di kalangan politik atau militer.
Laporan juga menunjukkan motif kedua atas pembunuhan pria berusia 45 tahun itu. Sebelumnya diasumsikan bahwa dia dibunuh atas perintah saudara tirinya karena dia adalah putra tertua Kim Jong-il dan pernah dipandang sebagai pemimpin masa depan Korea Utara.
Dipaksa diasingkan di Makau bersama keluarganya pada tahun 2001 setelah ditangkap di Tokyo bepergian dengan paspor palsu, Kim Jong-nam dilaporkan dilindungi oleh pemerintah China dan bisa saja diangkat sebagai pemimpin pro-Beijing di Pyongyang seandainya Kim Jong- un digulingkan.
Ada juga spekulasi pada saat kematiannya bahwa Kim Jong-nam sedang dalam rencana untuk pindah tempat tinggal di Korea Selatan secara permanen, yang akan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap Korea Utara dan tiga generasi pemimpin negara Kim.
Siti Aisyah, wanita Indonesia berusia 29 tahun, dan oàn Thị Hương, wanita Vietnam berusia 33 tahun didakwa melakukan pembunuhan karena menyeka wajah Kim dengan kain yang mengandung agen saraf VX.
Mereka kemudian mengklaim bahwa mereka mengira mereka mengambil bagian dalam lelucon TV dan tuduhan pembunuhan akhirnya dibatalkan.
Empat tersangka Korea Utara meninggalkan bandara tak lama setelah pembunuhan dan kembali ke Pyonyang.
Korea Utara memiliki rekam jejak pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggapnya sebagai ancaman bagi rezim, dan telah menunjukkan bahwa ia tidak terlalu menyesal melakukan serangan di tanah asing.
Para pembelot yang tinggal di Korea Selatan juga sering menjadi sasaran serangan oleh agen-agen yang dikirim oleh Korea Utara.