Sumber: The Moscow Times,The Moscow Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dua senjata Rusia yang menggendong hulu ledak nuklir membuat Amerika Serikat (AS) gentar. Kedua senjata itu adalah Burevestnik dan Poseidon.
Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) untuk Kontrol Senjata mengatakan, Rusia harus berhenti mengembangkan apa yang ia yakini sebagai rudal jelajah bertenaga dan berhulu ledak nuklir yang berbahaya.
Burevestnik, yang NATO sebut sebagai SSC-X-9 Skyfall, diyakini telah meledak selama tes peluncur roket rahasia di laut di Rusia Utara pada Agustus tahun lalu dan menewaskan lima ilmuwan.
Baca Juga: Balas serangan, Putin izinkan militer Rusia langsung gunakan nuklir
Media Rusia menggambarkan Burevestnik, yang oleh Presiden Vladimir Putin katakan tidak terbatas jangkauannya dan mampu menghindari perisai rudal AS, sebagai "Chernobyl kecil terbang".
Marshall Billingslea, Utusan Khusus Presiden AS untuk Kontrol Senjata, menyatakan, sangat jelas, rudal Rusia tersebut adalah pemborosan dana yang sangat besar. Dan, Moskow harus "berhenti dan meninggalkan ide-ide yang mengganggu kestabilan".
"Kami terus terang tidak berpikir senjata ini harus ada sama sekali," kata Billingslea di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Selasa (21/7), seperti dikutip The Moscow Times.
Baca Juga: Evakuasi penduduk, Rusia bakal uji coba rudal nuklir antarbenua?
Menurut dia, negosiasi pengendalian senjata AS-Rusia akan mencakup beberapa senjata nuklir dan hipersonik yang Putin sebutkan menjelang pemilihannya kembali pada 2018 lalu. Tapi, ia menekankan, Rusia harus memasukkan Burevestnik.
Poseidon, senjata hari kiamat
“Mengapa Anda memiliki rudal jelajah bertenaga nuklir dan berhulu ledak nuklir? Itu tidak lebih dari Chernobyl terbang,” sebut Billingslea.
“Pikirkan saja radioaktif yang akan dihasilkannya saat ia berputar (terbang). Tidak ada argumen yang baik dan logika untuk memiliki sistem kiamat semacam ini," ujarnya.
Dalam kicauan di Twitter pada awal Juli lalu, Billingslea mengatakan, AS melihat Burevestnik dan "drone hari kiamat" Poseidon sebagai "konsep mengerikan" yang harus Rusia tangguhkan.
Baca Juga: Mengenal Poseidon, senjata nuklir hari kiamat milik Rusia
Poseidon adalah salah satu dari enam senjata nuklir strategis baru negeri beruang merah. Kapal selam tak berawak tersebut juga bertenaga dan membawa hulu ledak nuklir.
Rusia membuat drone berbentuk seperti torpedo raksasa untuk membawa hulu ledak nuklir seberat hingga dua megaton. Analis senjata menyebutnya sebagai "senjata nuklir hari kiamat".
Mendapat dukungan reaktor nuklir kecil, Poseidon memiliki jangkauan 10.000 kilometer untuk mengarungi lautan dunia. Meluncur dari Laut Barents atau perairan lain di Kutub Utara, drone bawah air tersebut bisa melintasi Atlantik Utara.
Baca Juga: AS dan Rusia mulai pembicaraan nuklir, siapa paling banyak punya hulu ledak?
Hanya, tak lama setelah kecelakaan mematikan saat uji coba Burevestnik pada Agustus 2019 lalu, Presiden AS Donald Trump menyatakan, AS memiliki rudal "serupa tapi lebih canggih.