kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini Pengakuan Mantan Pejabat Keamanan AS yang Bantu Rencanakan Kudeta di Negara Lain


Rabu, 13 Juli 2022 / 13:02 WIB
Ini Pengakuan Mantan Pejabat Keamanan AS yang Bantu Rencanakan Kudeta di Negara Lain
ILUSTRASI. Mantan?Penasihat Keamanan?Nasional AS John Bolton berbicara di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Oxon Hill, Maryland, AS 24 Februari 2017. REUTERS/Joshua Roberts.


Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Sebelum bekerja di bawah Trump, Bolton juga sempat bertugas di Departemen Kehakiman dan Departemen Luar Negeri AS selama tiga pemerintahan Republik, dimulai dengan Ronald Reagan pada 1980-an.

Bolton juga jadi salah satu tokoh yang mendorong invasi AS ke Irak dan menyuarakan dukungan untuk mengebom Iran dan Korea Utara. 

Kebijakan luar negeri yang intervensionis itu pada akhirnya membuat Bolton berselisih dengan Trump dan dipecat pada tahun 2019.

AS memang memiliki sejarah panjang dalam penggulingan pemerintah di berbagai belahan dunia. Mulai dari penggulingan perdana menteri nasionalis Iran Mohammad Mosaddegh pada tahun 1953, perang Vietnam, hingga invasinya ke Irak dan Afghanistan abad ini.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×