kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.860   20,00   0,13%
  • IDX 7.317   121,56   1,69%
  • KOMPAS100 1.125   20,03   1,81%
  • LQ45 895   18,29   2,09%
  • ISSI 223   2,41   1,09%
  • IDX30 458   9,46   2,11%
  • IDXHIDIV20 552   12,38   2,29%
  • IDX80 129   2,06   1,62%
  • IDXV30 137   2,42   1,80%
  • IDXQ30 153   3,42   2,30%

Ini persiapan warga Taiwan jika perang dengan China meletus


Senin, 28 September 2020 / 08:43 WIB
Ini persiapan warga Taiwan jika perang dengan China meletus
ILUSTRASI. SOUTH CHINA SEA (April 18, 2020) An F-35B Lightning II fighter aircraft with Marine Medium Tiltrotor Squadron (VMM) 265 (Reinforced), 31st Marine Expeditionary Unit (MEU), prepares to land on the flight deck of amphibious assault ship USS America (LHA 6)


Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Ketika jet tempur dan helikopter militer melesat melintasi langit di atas ibu kota Taiwan, Taipei, pada pukul 06.30 pada Kamis pagi, media sosial di Taiwan diramaikan dengan postingan bernada cemas.

Melansir The Telegraph, Kementerian pertahanan Taiwan dengan cepat mengklarifikasi bahwa serangan mendadak itu adalah latihan yang dilakukan untuk Hari Nasional Taiwan pada bulan Oktober.

Wajar saja jika rakyat Taiwan cemas. Pasalnya, pesawat militer China telah dicegat lebih dari 40 kali sejak pertengahan September karena aksinya yang terbang di dekat wilayah udara Taiwan. Kejadian ini membuat publik Taiwan gelisah. 

Selama beberapa dekade, Taiwan yang demokratis telah terbiasa dengan ancaman invasi dari kepemimpinan Komunis China, yang tidak pernah menguasai pulau berpenduduk 24 juta itu namun mengklaimnya sebagai wilayahnya sendiri.

Baca Juga: Negara berikut ini diperkuat angkatan laut meski tidak memiliki wilayah laut

Akan tetapi peningkatan intimidasi militer baru-baru ini, peringatan perang dari media pemerintah, dan kebijakan luar negeri China yang semakin agresif, telah menimbulkan kekhawatiran dalam beberapa bulan terakhir bahwa konflik di Selat Taiwan adalah kemungkinan yang sangat mungkin terjadi.

Baca Juga: Memanas, dalam 9 hari terakhir pesawat tempur China 46 kali masuk wilayah Taiwan

“Dalam skenario terburuk, kami memiliki keyakinan bahwa dalam rangka membela negara, Taiwan akan mengambil pendekatan seluruh bangsa, seluruh masyarakat, terutama jika Anda mempertimbangkan kekuatan tembak yang telah dibangun oleh Tentara Pembebasan Rakyat, apakah itu dalam jumlah misil, atau muatan serangan udara,” katakata Enoch Wu, 39 tahun, seorang bintang politik yang baru-baru ini meluncurkan program pelatihan ketahanan untuk mengajari individu dan komunitas bagaimana mengatur tempat penampungan dan memberikan Pertolongan Pertama jika terjadi invasi bencana.

Wu mengatakan, dia menciptakan inisiatif pelathian ini setelah mengunjungi kampus-kampus universitas Taiwan dan kelompok sipil dengan LSM-nya, Alliance Forward, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang tantangan pertahanan dan keamanan nasional.

Baca Juga: Provokasi jet tempur China membuat bujet pemeliharaan pesawat tempur Taiwan bengkak

Rupanya, pelatihan ini mendapat sambutan hangat dari warga Taiwan. Terbukti, pada bulan Agustus lalu, pada sesi pertama pelatihan, ada 400 orang yang mendaftar. Padahal, tempat yang tersedia hanya 60 tempat.

Acara yang berlangsung selama 12 jam tersebut dimulai dengan ceramah dan pelatihan dari para profesional tanggap bencana diikuti dengan simulasi korban massal di sebuah taman Taipei.

Selanjutnya: Soal video simulasi serangan China ke Guam, AS: Propaganda yang memancing permusuhan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×