Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - KAOHSIUNG. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi pangkalan pemeliharaan mesin jet tempur Taiwan pada Sabtu (26/9). Kunjungan ini untuk memberi dorongan saat angkatan bersenjata Taiwan mengalami ketegangan dalam menghadapi serangan angkatan udara China yang berulang.
Reuters melaporkan, bulan ini saja, pesawat tempur China telah beberapa kali melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif dan berlatih di dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di Laut China Selatan.
Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang bandel dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekerasan untuk membawa Taiwan di bawah kendali China.
Angkatan Udara Taiwan telah berulang kali berusaha untuk mencegat jet China. Meskipun mereka belum terbang di atas daratan Taiwan sendiri, penerbangan tersebut telah meningkatkan tekanan, baik finansial maupun fisik pada angkatan udara Taiwan untuk memastikan pesawatnya siap terbang setiap saat.
Baca Juga: Memanas, dalam 9 hari terakhir pesawat tempur China 46 kali masuk wilayah Taiwan
Mengunjungi pangkalan udara Gangshan di selatan Taiwan Kaohsiung, Tsai menerima laporan rinci tentang bagaimana kru pemeliharaan memastikan pesawat F-16 Taiwan dan jet tempur lainnya beroperasi pada kinerja puncak.
Dia tampak sedikit terkejut ketika diberi tahu bahwa harga satu komponen kecil untuk F-CK-1 Ching-kuo Indigenous Defense Fighter mencapau T$ 380.000 atau setara US$ 13.000.
Berbicara kemudian kepada para pelaut di dekat pangkalan angkatan laut Zuoying, Tsai berjanji untuk menjadi pendukung terkuat angkatan bersenjata pulau itu.
"Jika tidak ada cadangan atau bantuan dari kalian semua, kekuatan tempur militer yang teguh akan sangat berkurang," katanya.
Angkatan Udara Taiwan kalah bersaing dengan China, dan ketegangan dari berbagai serangan di angkatan bersenjata Taiwan mulai terlihat.
Baca Juga: Viral, beredar video tentara China menangis saat berangkat ke perbatasan India