Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah bukan rahasia lagi saban ada isu kenaikan bunga oleh bank sentral Amerika Serikat alias Federal Reserves (The Fed) semua pasar keuangan turut berdebar menanti. Bagaimana dengan pasar bitcoin?
Ternyata reaksi mata uang kripto ini terbilang adem-ayem saja.
Lihat saja, awal Senin lalu (19/3) ketika bursa-bursa keuangan lain mulai demam berdebar menantikan pengumuman The Fed, harga bitcoin (BTC) di bitcoin.co.id dibuka pada Rp 114,7 juta per BTC. Di akhir hari, kurs meningkat menjadi Rp 120 juta per BTC. Berarti harga bitcoin naik sekitar 4,6% dam sehari.
Sehari kemudian, ketika gubernur-gubernur bank sentral AS mulai bersidang di forum FOMC, harga bitcoin meningkat lagi menjadi Rp 124,5 juta per BTC. Itu berarti BTC naik lagi setinggi 3,7% dalam sehari.
Per tanggal 21 Maret 2018, kurs BTC berubah lagi menjadi Rp 125,3 juta per BTC alias cuma naik tipis 1,12%. Uniknya, menjelang tengah malam semalam, harga BTC sempat melonjak sampai ke Rp 128,9 juta per BTC.
Namun di sekitar waktu pengumuman Fed fund terbaru BTC naik-turun sebelum akhirnya bertengger di kisaran harga Rp 126 juta per BTC saat artikel ini ditulis.
Mengingat pergerakan harga bitcoin menjelang pengumuman bunga dollar AS oleh The Fed terbilang "biasa-biasa saja" dibanding hari-hari tanpa isu penting, barangkali cita-cita penemu bitcoin mulai terwujud.
Bukankah Satoshi Nakamoto menciptakan bitcoin sebagai mata uang yang bebas dari pengaruh pihak ketiga, termasuk bank sentral?