kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini yang Harus Diketahui Soal Penarikan Besar-besaran Coklat Telur Kinder


Kamis, 14 April 2022 / 06:33 WIB
Ini yang Harus Diketahui Soal Penarikan Besar-besaran Coklat Telur Kinder
ILUSTRASI. okelat Kinder diduga terlibat dalam sejumlah kasus salmonella sehingga mengalami penarikan produk global.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Coklat telur Kinder sangat populer di kalangan anak-anak. Namun, kini, cokelat Kinder diduga terlibat dalam sejumlah kasus salmonella sehingga mengalami penarikan produk global.

Penarikan itu dipicu oleh laporan konsumen yang jatuh sakit karena keracunan salmonella setelah makan makanan manis ini.

1. Awal Mula Penarikan

Reuters memberitakan, pada tanggal 4 April, perusahaan asal Italia Ferrero mengeluarkan pemberitahuan penarikan telur cokelatnya di Inggris setelah kemungkinan ditemukan adanya hubungan dengan puluhan kasus keracunan salmonella.

Pada saat itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengidentifikasi setidaknya 63 kasus keracunan salmonella yang terkait dengan camilan cokelat, dengan mayoritas korban berusia di bawah lima tahun.

Badan Standar Makanan Inggris menyarankan konsumen untuk tidak memakan produk yang terkena dampak, yang membawa tanggal kadaluwarsa antara 11 Juli dan 7 Oktober tahun ini.

Baca Juga: BPOM Hentikan Penjualan Anak Kinder Joy, Ini Ciri-Ciri Infeksi Bakteri Salmonella

Dalam pernyataan lanjutan pada 8 April, Ferrero mengatakan bahwa semua produk yang terkena dampak dibuat di sebuah pabrik di Arlon, Belgia, dan salmonella pertama kali terdeteksi di lokasi tersebut pada 15 Desember, lapor surat kabar USA Today.

Produk Kinder yang terpengaruh ini telah menyebabkan serangkaian penarikan di seluruh dunia, mulai dari Inggris, Amerika Serikat dan Singapura.

Apa itu salmonella?

Melansir The Straits Times, salmonella adalah bakteri yang dapat menyebabkan gejala seperti demam, kram perut dan diare.

Infeksi ini biasanya disebabkan oleh makan produk makanan mentah atau setengah matang yang terkontaminasi bakteri.

Badan Standar Makanan Singapura telah menyarankan mereka yang telah mengkonsumsi produk dan memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mereka untuk segera mencari nasihat medis.

Baca Juga: Kepala BPOM: Masyarakat Jangan Membeli dan Memakan Kinder Joy

Kinder di Indonesia

Melansir Kompas.com, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengimbau masyarakat untuk tidak membeli dan mengonsumsi produk cokelat merek Kinder seiring penghentian sementara peredaran produk tersebut.

Penny mengatakan, saat ini pihaknya menguji melalui sampel acak. 

"Tentunya masyarakat jangan membeli dan makan dulu (Kinder Joy). BPOM sedang melakukan pengujian untuk produk yang beredar di Indonesia, karena ini makanan snack anak-anak kami kedepankan kehati-hatian," kata Penny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/4/2022). 

Penny mengatakan, produk cokelat Kinder Joy yang telah beredar akan ditarik oleh pemilik izin edar selama pengujian produk dilakukan. Namun, ia tak menjelaskan detail kapan hasil pengujian dan random sampling produk tersebut akan diumumkan ke publik. 

"Ini (Kinder Joy) akan ditarik oleh pemilik izin edar," ujar dia.  




TERBARU

[X]
×