kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Inilah Alasan Trump Memukul China dengan Tarif 125%!


Kamis, 10 April 2025 / 08:36 WIB
Inilah Alasan Trump Memukul China dengan Tarif 125%!
ILUSTRASI. Donald Trump bersikeras lewat Truth Social miliknya bahwa ia akan menaikkan tarif yang dikenakan ke China menjadi 125%. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Seiring terjadinya gejolak pasar dan tekanan politik, Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu (9/4/2025) menarik kembali kebijakannya untuk mengenakan tarif "timbal balik" yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan pada impor dari mitra dagang utama seperti Jepang dan Uni Eropa. 

Melansir Yahoo News, Trump mengumumkan "JEDA 90 hari" dengan tarif yang jauh lebih rendah sebesar 10% untuk sebagian besar negara sebagai gantinya.

Namun Trump dengan tegas membantah adanya keringanan apa pun untuk China, ekonomi terbesar kedua di dunia.

Sebaliknya, presiden bersikeras lewat Truth Social miliknya bahwa ia akan menaikkan tarif yang dikenakan ke China menjadi 125%.

Menurut Trump, tarif ini akan berlaku segera karena kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China kepada Pasar Dunia.

"Pada suatu saat, mudah-mudahan dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS dan negara-negara lain, tidak lagi berkelanjutan atau dapat diterima," tambah Trump.

Baca Juga: Tarif Baru Royalti Minerba akan Berlaku Bulan Ini

Mengapa Trump membidik Beijing?

Jika Anda kesulitan mengikuti tarif Tiongkok yang ditetapkan Trump, Anda tidak sendirian. Berikut ini kronologi singkatnya:

1 Februari: Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif 10% untuk barang-barang dari Tiongkok. Ini adalah respons, katanya, terhadap kekhawatiran tentang penyelundupan fentanil. Tiongkok mengancam akan melakukan "tindakan balasan".

4 Februari: Tarif 10% Trump untuk impor Tiongkok mulai berlaku. Tiongkok menanggapi dengan serangkaian langkah pembalasan, termasuk tarif tambahan untuk produk-produk dari Amerika Serikat.

4 Maret: Trump mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada impor Tiongkok, menaikkan tarif keseluruhan menjadi 20%.

10 Maret: Beijing mengenakan tarif pada produk pertanian AS, termasuk tambahan sebesar 15% pada ayam dan jagung serta 10% pada kedelai dan buah.

2 April: Trump mengumumkan pengenaan tarif “timbal balik” tambahan sebesar 34% pada barang-barang Tiongkok sebagai bagian dari rencana tarif universal “Liberation Day”-nya, menaikkan tarif keseluruhan menjadi 54%.

Baca Juga: Siap-siap! Tarif Kenaikan Royalti Minerba Berlaku Mulai Bulan Ini

4 April: Tiongkok membalas dengan mengumumkan tarif yang sama sebesar 34% pada impor AS dan melarang 11 perusahaan Amerika untuk berbisnis di negara tersebut.

7 April: Trump mengancam akan membalas dengan tarif tambahan sebesar 50% pada Tiongkok, yang akan menaikkan tarif keseluruhan menjadi 104%.

9 April: Tarif timbal balik Trump mulai berlaku — termasuk pajak sebesar 104% pada impor Tiongkok. China membalas dengan menaikkan tarif balasannya atas impor AS menjadi 84% — yang ditanggapi Trump dengan tarif baru yang sangat tinggi, yaitu 125% (meskipun ia menarik diri dari tarif timbal balik untuk puluhan negara).



TERBARU

[X]
×