kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Tiongkok Sebut Ancaman Trump Naikkan hingga Tarif 50 Persen Adalah Pemerasan


Selasa, 08 April 2025 / 10:04 WIB
Tiongkok Sebut Ancaman Trump Naikkan hingga Tarif 50 Persen Adalah Pemerasan
ILUSTRASI. Tiongkok mengecam ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menambah tarif sebesar 50 persen atas barang-barangnya sebagai "pemerasan"REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: CNA | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiongkok mengecam ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menambah tarif sebesar 50 persen atas barang-barangnya sebagai "pemerasan", setelah ia menuntut Beijing untuk menarik rencananya mengenakan tarif balasan.

Jika tidak ada pihak yang mengalah dan Trump tetap pada rencananya, total pungutan baru dapat meningkat hingga 104 persen tahun ini atas barang-barang Tiongkok yang diimpor ke AS, yang akan memperburuk perang dagang yang telah memicu kerugian pasar terbesar sejak pandemi.

"Ancaman pihak AS untuk menaikkan tarif terhadap Tiongkok adalah kesalahan di atas kesalahan, yang sekali lagi mengungkap sifat pemerasan pihak Amerika," kata Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam sebuah pernyataan.

"Jika AS bersikeras melakukan apa yang diinginkannya, Tiongkok akan berjuang sampai akhir. Jika AS meningkatkan tarifnya, Tiongkok akan dengan tegas mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak dan kepentingannya sendiri." tambahnya. 

Baca Juga: China Sebut Tarif AS sebagai Aksi Pembulian, Ini Ajakan Tiongkok ke Negara Lain

Trump mengatakan bahwa ia akan mengenakan bea masuk tambahan sebesar 50 persen pada impor AS dari Tiongkok pada hari Rabu jika Beijing tidak mencabut tarif sebesar 34 persen yang telah dikenakannya pada produk-produk AS minggu lalu. 

Tarif Tiongkok tersebut merupakan respons terhadap bea masuk "timbal balik" sebesar 34 persen yang diumumkan oleh Trump. 

Tarif rata-rata AS untuk barang-barang Tiongkok sudah ditetapkan untuk naik menjadi 76 persen menyusul pungutan Trump minggu lalu, yang menghantam Tiongkok dengan tarif sebesar 34 persen, sebagai tambahan dari 20 persen yang sebelumnya dikenakannya tahun ini. 

Langkah-langkah tersebut telah menyebabkan para ekonom mempertanyakan apakah Gedung Putih akan memperoleh banyak keuntungan dari kenaikan tarif lebih lanjut. 

"Karena China sudah menghadapi tarif lebih dari 60 persen, tidak masalah jika tarifnya naik 50 persen atau 500 persen," kata Xu Tianchen, ekonom senior di Economist Intelligence Unit.

"Yang dapat dilakukan China adalah menghentikan pembelian pertanian AS, menyamai tarif AS, dan memperluas kontrol ekspornya di seluruh tabel periodik unsur kimia," tambahnya.

Trump menjungkirbalikkan ekonomi dunia minggu lalu dengan tarif besar-besaran yang telah menimbulkan kekhawatiran akan resesi internasional dan memicu kritik bahkan dari dalam Partai Republiknya sendiri.

Bank sentral China pada hari Selasa juga berjanji untuk mendukung dana utama yang didukung negara, Central Huijin Investment, dalam menstabilkan pasar, karena bursa di Asia bergolak dalam perang dagang yang diluncurkan oleh Washington.

Bank Rakyat China Beijing mengatakan bahwa pihaknya "sangat mendukung Huijin Investment ... dalam meningkatkan kepemilikannya atas dana indeks pasar saham".

Pihaknya berjanji untuk memberikan dana tersebut dengan dukungan pinjaman ulang yang cukup bila diperlukan, dengan tegas menjaga kelancaran operasi pasar modal.

Triliunan dolar telah hilang dari valuasi gabungan pasar saham dalam beberapa sesi terakhir.

Saat pasar jatuh, Central Huijin Investment berjanji untuk membantu memastikan operasi yang stabil di pasar dengan program pembelian kembali saham.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan tersebut mengatakan "telah sekali lagi meningkatkan kepemilikannya atas dana yang diperdagangkan di bursa dan akan terus meningkatkan kepemilikannya di masa mendatang".

Indeks Komposit Shanghai turun 0,07 persen, atau 2,31 poin, menjadi 3.094,26 pada pembukaan hari Selasa. 

Baca Juga: Enggan Hentikan Kebijakan Tarif, Trump Buka Opsi Negosiasi

Selanjutnya: Indonesia Stock Market Falls 9%, Rupiah Drops to Record Low

Menarik Dibaca: Promo Bakmi GM P3K Khusus Delivery Online, Tersedia 6 Paket Hemat Plus Gratis Ongkir



TERBARU

[X]
×