kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Trump Ultimatum China Tarif Tambahan 50% Jika Tak Batalkan Tarif Balasan


Senin, 07 April 2025 / 22:46 WIB
Trump Ultimatum China Tarif Tambahan 50% Jika Tak Batalkan Tarif Balasan
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada awal pertemuan bilateral mereka dalam pertemuan para pemimpin G20 di Osaka, Jepang, 29 Juni 2019. Trump ultimatum China jika tidak membatalkan kenaikan tarif sebesar 34% paling lambat tanggal 8 April 2025, AS akan kenakan tarif tambahan 50%.


Sumber: AP News | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan terhadap China pada Senin (7/4), memicu kekhawatiran baru akan potensi perang dagang akibat kebijakan ekonominya.  

Ancaman tersebut disampaikan melalui media sosial setelah China menyatakan akan membalas tarif yang diumumkan AS pekan lalu.  

"Jika China tidak membatalkan kenaikan tarif sebesar 34% atas pelanggaran perdagangan jangka panjang mereka paling lambat besok, 8 April 2025, AS akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50% terhadap Tiongkok mulai 9 April," tulis Trump di Truth Social. 

Baca Juga: Gebrakan Trump di Hari Pertama Tak Segarang Saat Kampanye

"Selain itu, seluruh pembicaraan dengan China terkait permintaan pertemuan mereka dengan kami akan dihentikan!" sambung Trump.

Pernyataan ini disampaikan di tengah penurunan tajam pasar saham dan meningkatnya kekhawatiran akan resesi. 

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 1.200 poin pada pembukaan perdagangan Senin pagi, sementara S&P 500 mendekati zona pasar lesu, yaitu penurunan 20% dari titik tertingginya baru-baru ini. 

Bahkan beberapa sekutu Trump mulai memperingatkan potensi dampak ekonomi yang lebih luas, dengan proyeksi keuangan menunjukkan kesulitan yang semakin besar bagi bisnis, konsumen, dan investor di AS.  

Baca Juga: AS Kenakan Tarif Impor 25% dari Meksiko dan Kanada, China Naik 10% Mulai Selasa (4/2)

Meski demikian, Trump tetap mempertahankan kebijakannya. Ia menegaskan bahwa tarif tersebut diperlukan untuk menyeimbangkan perdagangan global dan membangun kembali sektor manufaktur dalam negeri. 

Trump menuduh negara-negara lain telah "memanfaatkan kebaikan AS" dalam perdagangan internasional dan menyalahkan para pemimpin sebelumnya atas situasi tersebut. 

Ia juga menyebut China sebagai "pelaku terbesar" dan mengkritik Beijing karena menaikkan tarif balasan.  

Selanjutnya: Bursa AS Sempat Rebound pada Perdagangan Senin Tapi Ambruk Lagi, Ini Pemicunya

Menarik Dibaca: 5 Kebiasaan yang Menyebabkan Ketiak Hitam, Salah Satunya Jarang Eksfoliasi



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×