Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett terkenal sangat menghindari saham teknologi. Namun, dia memiliki alasan yang kuat untuk itu. Tapi, benarkah begitu?
Warren Buffett sering mengatakan dia menghindari investasi di sektor teknologi karena dia tidak mau memiliki saham dari perusahaan yang bisnisnya tidak dia mengerti. Bahkan, selama booming dotcom, Buffett menghindari membeli saham di perusahaan internet.
Penghindaran Buffett terhadap sektor teknologi, bagi beberapa orang, itu menunjukkan ketidakmampuannya untuk memahami teknologi. Namun, mungkin ada alasan kuat dari perspektif investasi nilai.
Baca Juga: Wah, Warren Buffett malah iri kepada investor kecil
Selama booming dot-com, Buffett mengidentifikasi dua alasan spesifik mengapa ia menghindari investasi di sektor teknologi.
Alasan pertama, perusahaan teknologi membatasi parit ekonomi (economic moat) sebagai keunggulan kompetitif. Konsep parit adalah prinsip gaya nilai investasi Buffett, ini mengacu pada keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan dalam bisnisnya yang memungkinkan menghasilkan laba jangka panjang dan terus meningkatkan pangsa pasar versus pesaing. Parit berfungsi sebagai penyangga perlindungan untuk profitabilitas yang berkelanjutan.
Alasan kedua, Buffett meyakini sulit untuk memilih pemenang di sektor teknologi sejak dini dan membangun posisi dengan harga yang wajar. Bahkan survei umum perusahaan ketika terjadi booming dotcom menunjukkan bagaimana beberapa perusahaan tampak tak terhentikan bisa berantakan begitu saja. Jadi, tampaknya ada kebenaran dalam perkataan Buffett.
Baca Juga: Inilah 5 saham yang Warren Buffett sangat sukai
Meski begitu, Buffett belum sepenuhnya menghindari perusahaan teknologi. Menurut Investopedia, pada Mei 2018, Berkshire Hathaway memiliki 165,3 juta saham di Apple, bernilai sekitar US$ 42,5 miliar. Investasi ini tampaknya menggantikan investasi 2011 perusahaan di sektor teknologi ketika membeli 64 juta saham IBM, yang kemudian dijual pada 2017 dan 2018.♦