kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah empat kunci sukses Turki mengatasi virus corona Covid-19


Kamis, 18 Juni 2020 / 23:47 WIB
Inilah empat kunci sukses Turki mengatasi virus corona Covid-19
ILUSTRASI. A municipality worker sprays disinfectant over a tram to prevent the spread of coronavirus disease (COVID-19) in central Istanbul, Turkey, March 18, 2020. REUTERS/Kemal Aslan


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

Oleh karena itu, pada saat industri makanan di Eropa mati karena Covid-19, ekspor makanan Turki ke Eropa pada kuartal kedua tahun ini justru tumbuh.

Iqbal menjelaskan kunci keberhasilan ketiga adalah investasi Turki pada fasilitas kesehatan selama 15 tahun terakhir mulai terlihat dampaknya pada saat terjadi krisis kesehatan saat ini.

"Tidak ada kekurangan tempat tidur di rumah sakit Turki. Tingkat okupansi rumah sakit saat puncak penyebaran Turki hanya 70% dan saat ini tinggal 40%,” tambah dia.

Turki juga banyak membangun rumah sakit lapangan untuk karantina turis asing yang masuk pada masa new normal seperti sekarang.

“Turki juga salah satu negara di dunia yang pasokan medisnya tidak tergantung dari impor karena hampir semua alat medis seperti hand sanitizer, masker, APD, dan ventilator bisa diproduksi sendiri,” lanjut Iqbal.

Dia menambahkan Turki bahkan melakukan ‘Soft Covid Diplomacy’ dengan mengirimkan bantuan medis termasuk alat tes PCR ke 72 negara, antara lain Inggris, AS, Italia, Spanyol, dan bahkan Israel.

Kunci terakhir keberhasilan Turki adalah bagusnya komunikasi publik yang dibangun pemerintah melalui satu sumber informasi, sehingga warga negara asing di Turki merasa aman.

"Setiap Kamis malam semua orang menunggu informasi di televisi melalui pidato presiden yang didampingi mendagri dan menkes, jadi semua tahu arah kebijakan pemerintah dalam 1-2 minggu ke depan,” kata dia.

Dalam catatan Dubes Iqbal Turki baru mengumumkan warganya positif virus corona Covid-19 kali pertama kali sekitar 10 hari setelah Indonesia.

Fokus kebijakan pemerintah Turki dalam 30 hari pertama adalah menangani masalah keamanan dan kesehatan masyarakat. "Dalam 30 hari pertama seluruh layanan masyarakat baik mal, pabrik, sekolah, universitas, dan asrama universitas tutup. Kami sempat kewalahan memikirkan mahasiswa Indonesia yang harus keluar dari asrama," ungkap Iqbal dalam diskusi virtual, Kamis.

Sebab, pemerintah Turki menggunakan asrama mahasiswa sebagai tempat karantina warga Turki yang dipulangkan dari luar negeri. 

"Setiap penduduk digratiskan lima masker setiap minggu. Presiden Erdogan meminta industri pertahanan melakukan riset karena sudah menyadari akan ada kekurangan ventilator," tambah Iqbal.

SELANJUTNYA>>




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×