Sumber: BBC | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - MINNESOTA. Embahnya demokrasi rusuh. Ya, dunia dikejutkan dengan gelombang demonstrasi di Amerika Serikat (AS). Penyebabnya adalah kematian seorang pria Afrika Amerika dalam proses penangkapan petugas polisi. George Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun, meninggal setelah ditangkap oleh polisi di luar sebuah toko di Minneapolis, Minnesota.
Floyd tinggal di Minneapolis selama beberapa tahun setelah pindah dari kota asalnya Houston, Texas. Dia bekerja sebagai tukang pukul di kota itu, tetapi, seperti jutaan orang Amerika lain, menjadi pengangguran akibat pandemi corona
Mengutip BBC, Selasa (2/6) berdasarkan rekaman penangkapan pada tanggal 25 Mei lalu menunjukkan seorang perwira polisi kulit putih, Derek Chauvin, berlutut di leher Floyd ketika dirinya telungkup di jalan, membuatnya terhimpit. Chauvin, usia 44 tahun sejak saat itu didakwa melakukan pembunuhan. Peristiwa penting yang menyebabkan kematian Floyd terjadi hanya berlangsung selama 30 menit.
Berdasarkan keterangan dari saksi, rekaman video dan pernyataan resmi, inilah kronologis menit-menit terakhir hidup Floyd
Peristiwa itu berawal dari laporan ke polisi pada tanggal 25 Mei sore. Seorang karyawan toko melaporkan dugaan uang palsu saat Floyd membeli sebungkus rokok dari Cup Foods, sebuah toko kelontong. Floyd menyerahkan uang senilai US$ 20 atau setara Rp 290.000 (kurs Rp 14.500 per dollar AS).
Sejatinya Floyd merupakan langganan toko kelontong Cup Foods. Dia memiliki raut muka yang bersahabat, pelanggan yang baik yang tak membuat masalah," ujar pemilik Cup Foods, Mike Abumayyaleh kepada NBC.
Tapi di hari sial itu, Abumayyaleh tidak berada di tokonya. Laporan uang palsu yang mencurigakan, disebut berasal dari penjaga berusia remaja yang hanya mengikuti protokol.
Dalam panggilan kepada 911 pukul 20.01 waktu setempat, penjaga toko mengatakan kepada operatorm, dia minta rokok itu dikembalikan. Tapi "Dia (Floyd) tidak mau melakukannya," menurut transkrip yang dikeluarkan oleh pihak berwenang. Masih menurut transkrip, penjaga toko itu mengatakan pria tersebut tampak mabuk dan tidak bisa mengendalikan dirinya.
Tak lama setelah panggilan 911, pada pukul 20.08, dua petugas polisi tiba. Saat itu Floyd sedang duduk bersama dua orang di mobil yang parkir di sudut jalan. Setelah mendekati mobilnya, salah satu petugas, Thomas Lane, mengacungkan senjata dan memerintahkan Floyd mengangkat tangan.
Dalam laporan kasus ini, jaksa penuntut tidak menjelaskan mengapa Lane merasa perlu mengambil senjatanya. Lane memegang Floyd dan menariknya keluar dari mobil. Kemudian Floyd menolak diborgol. Setelah diborgol, Floyd patuh kepada petugas. Dan mulailah Lane menjelaskan, penangkapan itu lantaran Floyd diduga memberikan uang palsu saat bertransaksi di toko.
Ketika petugas mencoba memasukkan Floyd ke dalam mobil patroli itu, terjadilah pergolakan.
Sekitar pukul 20:14, Floyd jatuh ke tanah, dan mengatakan kepada petugas bahwa dia sesak. Chauvin tiba di tempat kejadian. Dia dan petugas lainn berupaya lebih memasukkan Floyd ke mobil polisi.
Pada pukul 20:19, Chauvin menarik Floyd keluar dari sisi penumpang, menyebabkannya jatuh ke tanah. Floyd berbaring, menghadap ke bawah, masih terborgol. Saat itulah saksi mulai merekam Floyd, yang tampaknya dalam keadaan tertekan. Momen-momen ini, diabadikan melalui beberapa ponsel dan dibagikan secara luas di media sosial lalu menjadi viral sejagat. Ini bukti sebagai rekaman menit-menit terakhir hidup Floyd.
Di rekaman kamera ponsel tampak Chauvin menempatkan lutut kirinya di antara kepala dan leher Floyd. "Aku tidak bisa bernapas," kata Floyd berulang kali, memanggil ibunya dan memohon,."tolong, tolong, tolong". Beberapa warga juga mencoba menegur polisi.
Selama delapan menit dan 46 detik, Chauvin berlutut di leher Floyd. Sekitar enam menit sejak saat itu, Floyd menjadi tidak responsif. Dalam video yang merekam kejadian tersebut, pada saat itulah Floyd terdiam. Seiring dengan orang-orang yang berseliweran mendesak para petugas untuk memeriksa denyut nadinya.
Salah satu petugas lain, JA Kueng , memeriksa pergelangan tangan kanan Floyd, tetapi tidak dapat menemukan denyut. Petugas tetap tidak bergerak.
Pada 20:27, Chauvin barulah mengangkat lututnya dari leher Floyd. Tanpa bergerak, tubuh Floyd yang sudah tak berdaya dibawa ke Pusat Medis Hennepin dengan ambulans. Dia dinyatakan meninggal sekitar satu jam kemudian. Lalu, Amerika, embahnya demokrasi itu bergolak.