Sumber: New Trader U | Editor: Noverius Laoli
6. Chipotle Mexican Grill – Keyakinan pada Merek Kuat
Chipotle menyumbang 8,8% portofolio atau sekitar US$1,2 miliar. Meski harga saham turun lebih dari 20% dari harga beli, Ackman tetap bertahan. Ia menilai Chipotle memiliki merek kuat, basis pelanggan loyal, serta peluang ekspansi jangka panjang.
7. Alphabet (GOOG & GOOGL) – Taruhan Besar di Big Tech
Dengan nilai lebih dari US$ 2 miliar, Alphabet mencakup 15% portofolio. Ackman bahkan menambah porsi saham GOOGL lebih dari 20% pada kuartal ini. Perusahaan induk Google ini dinilai kuat di bisnis iklan digital, Google Cloud, serta investasi besar di bidang kecerdasan buatan.
8. Hilton Worldwide – Kekuatan Waralaba Hotel
Posisi Hilton bernilai sekitar US$ 807 juta atau 6% portofolio. Model bisnis waralaba membuat Hilton mampu menghasilkan pendapatan berulang dengan risiko operasional yang lebih kecil, sesuai preferensi Ackman pada perusahaan bermerek kuat.
Baca Juga: Bill Ackman Kritik Strategi Diversifikasi dalam Berinvestasi Saham, Ini Alasannya
9. Hertz Global – Taruhan Kecil dengan Risiko Tinggi
Ackman memegang lebih dari 15 juta saham Hertz senilai US$ 104 juta, kurang dari 1% portofolio. Namun, saham ini tertekan lebih dari 25% sejak dibeli akibat tantangan peralihan ke kendaraan listrik dan penurunan permintaan sewa pascapandemi.
10. Seaport Entertainment Group – Peluang di Sektor Hiburan
Meski posisinya paling kecil, sekitar US$ 94 juta, saham Seaport justru mencatat kinerja terbaik. Harga saham melonjak lebih dari 40% sejak dibeli. Perusahaan ini bergerak di sektor hiburan dan gaya hidup, yang dinilai punya potensi pertumbuhan tinggi.
Strategi Konsentrasi Tinggi
Dari 10 saham yang dipegang, sebagian besar nilai portofolio Ackman terkonsentrasi pada Uber, Brookfield, Alphabet, Chipotle, dan Howard Hughes.
Baca Juga: Kisah Hedge Fund Ternama AS Bill Ackman Bangkit dari Titik Terendah dalam Hidupnya
Strategi ini menunjukkan pendekatan khasnya: berani menghadapi volatilitas jangka pendek demi potensi imbal hasil jangka panjang.
Ackman tetap konsisten dengan reputasinya sebagai investor Wall Street yang disiplin dan fokus, mengandalkan merek global, platform teknologi, serta bisnis dengan arus kas berulang untuk menciptakan nilai jangka panjang.