kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

Intip 10 Saham Andalan Bill Ackman di 2025, Uber Jadi Pegangan Utama


Kamis, 21 Agustus 2025 / 10:49 WIB
Intip 10 Saham Andalan Bill Ackman di 2025, Uber Jadi Pegangan Utama
ILUSTRASI. Bill Ackman, CEO dari Pershing Square Capital, berbicara pada Wall Street Journal Digital Conference di Laguna Beach, California, Amerika Serikat, 17 Oktober 2017. Bill Ackman, pendiri Pershing Square Capital Management, tetap konsisten dengan gaya investasinya yang fokus pada sedikit saham dengan keyakinan tinggi.


Sumber: New Trader U | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor terkemuka asal Amerika Serikat (AS) Bill Ackman, pendiri Pershing Square Capital Management, tetap konsisten dengan gaya investasinya yang fokus pada sedikit saham dengan keyakinan tinggi.

Alih-alih menebar modal ke puluhan emiten, Ackman hanya memegang 10 saham bernilai sekitar US$ 13,7 miliar per kuartal II-2025.

Portofolionya menggambarkan kepercayaan pada sektor teknologi, real estat, konsumer, hingga manajemen aset global.

Baca Juga: Koleksi Saham Uber & Alphabet, Bill Ackman Berpotensi Jadi Warren Buffett Berikutnya

Berikut saham-saham utama yang menjadi pilihannya:

1. Uber Technologies – Andalan Utama
Uber menjadi posisi terbesar dalam portofolio Ackman dengan porsi lebih dari 20%. Ia memiliki lebih dari 30 juta saham senilai sekitar US$ 2,8 miliar.

Meski harga saham sedikit di bawah harga beli, Uber tetap diyakini mampu mendominasi pasar ride-hailing global dan memperkuat bisnis pengiriman makanan lewat Uber Eats.

2. Brookfield Corporation – Pilar Manajemen Aset
Brookfield menyumbang 18,5% portofolio, setara US$ 2,5 miliar. Perusahaan ini bergerak di manajemen aset alternatif, mulai dari real estat, energi terbarukan, hingga infrastruktur.

Kenaikan harga saham sekitar 6% sejak dibeli memperkuat keyakinan Ackman pada model bisnis Brookfield yang stabil dan menghasilkan arus kas konsisten.

3. Restaurant Brands International – Strategi Ekspansi Global
Ackman menggenggam 23 juta saham senilai US$1,5 miliar atau lebih dari 11% portofolio. Perusahaan induk Burger King, Tim Hortons, Popeyes, dan Firehouse Subs ini dianggap punya potensi pertumbuhan besar melalui ekspansi internasional meski harga sahamnya masih di bawah harga beli.

Baca Juga: Bill Ackman Kritik Investor Malas, Soroti Risiko Diversifikasi Portofolio Berlebihan

4. Amazon – Mesin Teknologi Baru
Amazon kini menguasai 9% portofolio dengan nilai sekitar US$ 1,28 miliar. Sejak dibeli, sahamnya sudah naik lebih dari 5%.

Ackman melihat prospek besar dari e-commerce dan komputasi awan melalui Amazon Web Services (AWS), terutama dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan.

5. Howard Hughes Holdings – Visi Jangka Panjang Properti
Memegang hampir 19 juta saham senilai US$ 1,27 miliar, Ackman tetap setia pada pengembang real estat ini. Harga saham sudah naik lebih dari 9% sejak dibeli. Perusahaan ini dikenal menggarap proyek kawasan berskala besar dan pengembangan kota.

6. Chipotle Mexican Grill – Keyakinan pada Merek Kuat
Chipotle menyumbang 8,8% portofolio atau sekitar US$1,2 miliar. Meski harga saham turun lebih dari 20% dari harga beli, Ackman tetap bertahan. Ia menilai Chipotle memiliki merek kuat, basis pelanggan loyal, serta peluang ekspansi jangka panjang.

7. Alphabet (GOOG & GOOGL) – Taruhan Besar di Big Tech
Dengan nilai lebih dari US$ 2 miliar, Alphabet mencakup 15% portofolio. Ackman bahkan menambah porsi saham GOOGL lebih dari 20% pada kuartal ini. Perusahaan induk Google ini dinilai kuat di bisnis iklan digital, Google Cloud, serta investasi besar di bidang kecerdasan buatan.

8. Hilton Worldwide – Kekuatan Waralaba Hotel
Posisi Hilton bernilai sekitar US$ 807 juta atau 6% portofolio. Model bisnis waralaba membuat Hilton mampu menghasilkan pendapatan berulang dengan risiko operasional yang lebih kecil, sesuai preferensi Ackman pada perusahaan bermerek kuat.

Baca Juga: Bill Ackman Kritik Strategi Diversifikasi dalam Berinvestasi Saham, Ini Alasannya

9. Hertz Global – Taruhan Kecil dengan Risiko Tinggi
Ackman memegang lebih dari 15 juta saham Hertz senilai US$ 104 juta, kurang dari 1% portofolio. Namun, saham ini tertekan lebih dari 25% sejak dibeli akibat tantangan peralihan ke kendaraan listrik dan penurunan permintaan sewa pascapandemi.

10. Seaport Entertainment Group – Peluang di Sektor Hiburan
Meski posisinya paling kecil, sekitar US$ 94 juta, saham Seaport justru mencatat kinerja terbaik. Harga saham melonjak lebih dari 40% sejak dibeli. Perusahaan ini bergerak di sektor hiburan dan gaya hidup, yang dinilai punya potensi pertumbuhan tinggi.

Strategi Konsentrasi Tinggi

Dari 10 saham yang dipegang, sebagian besar nilai portofolio Ackman terkonsentrasi pada Uber, Brookfield, Alphabet, Chipotle, dan Howard Hughes.

Baca Juga: Kisah Hedge Fund Ternama AS Bill Ackman Bangkit dari Titik Terendah dalam Hidupnya

Strategi ini menunjukkan pendekatan khasnya: berani menghadapi volatilitas jangka pendek demi potensi imbal hasil jangka panjang.

Ackman tetap konsisten dengan reputasinya sebagai investor Wall Street yang disiplin dan fokus, mengandalkan merek global, platform teknologi, serta bisnis dengan arus kas berulang untuk menciptakan nilai jangka panjang.

Selanjutnya: Defisit Neraca Pembayaran Indonesia Melebar Jadi US$ 6,7 Miliar Pada Kuartal II 2025

Menarik Dibaca: Promo Burger Bangor x Qpon Agustus 2025, 3 Paket Spesial Serba Diskon 50%




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×