kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Investasi Terbaru Elon Musk yang Dia Sebut Seperti Mesin Pencetak Uang


Sabtu, 30 Juli 2022 / 07:30 WIB
Intip Investasi Terbaru Elon Musk yang Dia Sebut Seperti Mesin Pencetak Uang


Sumber: Marca,Marca | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Orang terkaya dunia dan CEO Tesla, Elon Musk, mengajak para pengusaha di dunia untuk mengikut langkahnya berinvestasi di industri pertambangan lithium. Elon Musk mengibaratkan investasi di sektor lithium seperti memiliki mesin pencetak uang.

"Saya sekali lagi akan mendorong pengusaha untuk masuk ke bisnis pemurnian lithium. Menambang relatif mudah, pemurnian jauh lebih sulit," kata Musk dalam pidatonya belum lama ini seperti dilansir Marca.

Elon Musk menjelaskan, investasi di sektor lithium sangat mirip dengan software. Investasi di sektor ini, menurut Musk, ibarat mendapatkan lisensi untuk mencetak uang.

Untuk membenarkan pendiriannya tentang lithium, Musk mengatakan bahwa kendala global dalam memasok hidroksida dan karbonat tingkat baterai dengan kemurnian tinggi ke rantai baterai yang umum di ponsel cerdas kami adalah penyebab sebenarnya di balik pembatasan kepemilikan lithium, yang menaikkan harga.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Beri Peringatan Soal Kehancuran Pasar, Rekomendasikan Beli 3 Aset Ini

Saat ini, China adalah produsen lithium terbesar di dunia, dengan lebih dari setengah kapasitas. Apalagi Tianqi Lithium Corp menguasai 46%. Bagi Musk, pemurnian cukup sulit dan membutuhkan sejumlah besar mesin dan merupakan hal yang sulit untuk diukur.

Namun, para ahli, meskipun menyetujui bahwa permintaan lithium telah melonjak baru-baru ini, lebih memilih untuk mendekati situasi dengan lebih hati-hati daripada Musk.

Bagi mereka, lebih baik tidak terburu-buru, karena investasi dalam jumlah besar dapat kembali menyebabkan penurunan harga yang sangat besar, seperti yang terjadi beberapa tahun lalu hingga akhir tahun 2020, yang menyebabkan banyak gejolak dan menyebabkan beberapa operasi runtuh.

Baca Juga: Peringatan Elon Musk, Bill Gates dan Robert Kiyosaki Soal Resesi Ekonomi Global

Mengenai situasi Australia, CEO Tesla Robyn Denholm mengatakan harus mencari lebih banyak penyulingan dan kapasitas produksi untuk membantu dunia memenuhi permintaan baterai yang terus meningkat.

Menurut para ahli, menemukan lithium tidak rumit, melainkan mengubahnya menjadi bahan yang digunakan dalam berbagai proyek elektronik, seperti sektor mobil listrik.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×