Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Korban perang lainnya mungkin adalah hubungan China dengan Polandia, yang telah berusaha mencapai keseimbangannya sendiri antara Beijing dan Washington. Polandia adalah simpul kereta api utama di Belt and Road dan menjadi tuan rumah kantor pusat regional Huawei.
Setelah mengalami kesengsaraan di bawah dominasi Rusia, sekarang dibanjiri oleh pengungsi Ukraina yang menyalahkan China karena mendukung Putin.
Baca Juga: China Bakal Lanjutkan Program Pembangunan 1.000 Sekolah di Irak
Satelit bekas Soviet menyelaraskan lebih dekat dengan NATO dan Uni Eropa, yang semakin merusak strategi Beijing di wilayah tersebut.
Investasi China di UE sudah mendingin. Kesepakatan M&A di sana turun menjadi 6,5 miliar euro pada 2020, terendah dalam 10 tahun. Setelah salah perhitungan dengan secara terbuka mendukung Putin, Beijing sekarang mencoba untuk melindungi posisi itu. Namun, jika tidak dapat mengatur perdamaian, kerusakan diplomatik dan komersial akan sulit diperbaiki.