kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investor Singapura berlomba mendirikan bank digital


Kamis, 02 Januari 2020 / 20:51 WIB
Investor Singapura berlomba mendirikan bank digital
ILUSTRASI. Nasabah mencoba layanan chatbot digital Virtual Interactive Online Assistant (VIOLA) usai peluncuran di Bank Bukopin Jakarta, Kamis (12/12).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

Razer Fintech, unit teknologi keuangan Razer, akan memiliki 60% saham dalam konsorsium tersebut. Sisanya akan dimiliki oleh mitra Razer yaitu Sheng Siong Holdings Pte, perusahaan swasta Singapore Lim Brothers di belakang jaringan supermarket lokal yang populer, perusahaan asuransi miliarder Richard Li FWD Group, pengusaha internet perusahaan teknologi Chen Danian LinkSure Global Holdings Ltd, Mitra Insignia Ventures, dan Carro, pasar mobil online.

Razer sedang mencoba memanfaatkan basis penggunannya yang sangat besar yakni penggemar muda serta jaringan pembayaran digital yang ada pada Razer Merchant Services dan layanan e-wallet Razer Pay.

Baca Juga: Walau libur akhir tahun, layanan BNI cabang luar negeri tetap beroperasi

Perusahaan ini juga ingin meningkatkan kehadirannya secara global. Razer saat ini berbasis di Singapura dan San Francisco tetapi juga memiliki toko ritel di tempat-tempat seperti London, Las Vegas, Hong Kong dan Taipei.

Selain Konsorsium Razer dan kongsi Grab-Singtel, ada perusahaan lain yang juga disebut mengajukan izin layanan perbankan digital di Singapura yakni Standard Chartered Bank, NTUC Enterprise, dan V3 Group.

V3 Group merupakan perusahaan milik Ron Sim yang berbasis di Singapura. Sim merupakan pendiri salah satu pembuat kursi pijat terbesar di Asia. V3 Group disebut tengah mendiskusikan pembentukan konsorsium dengan unit usaha Temasek yakni Heliconia Capital Management, EZ-Link Pte dan raksasa properti Far East Organisation Pte untuk pendirian bank digital tersebut.

Baca Juga: Polisi tangkap warga negara China yang jadi buronan fintech ilegal



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×