Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Razer Fintech, unit teknologi keuangan Razer, akan memiliki 60% saham dalam konsorsium tersebut. Sisanya akan dimiliki oleh mitra Razer yaitu Sheng Siong Holdings Pte, perusahaan swasta Singapore Lim Brothers di belakang jaringan supermarket lokal yang populer, perusahaan asuransi miliarder Richard Li FWD Group, pengusaha internet perusahaan teknologi Chen Danian LinkSure Global Holdings Ltd, Mitra Insignia Ventures, dan Carro, pasar mobil online.
Razer sedang mencoba memanfaatkan basis penggunannya yang sangat besar yakni penggemar muda serta jaringan pembayaran digital yang ada pada Razer Merchant Services dan layanan e-wallet Razer Pay.
Baca Juga: Walau libur akhir tahun, layanan BNI cabang luar negeri tetap beroperasi
Perusahaan ini juga ingin meningkatkan kehadirannya secara global. Razer saat ini berbasis di Singapura dan San Francisco tetapi juga memiliki toko ritel di tempat-tempat seperti London, Las Vegas, Hong Kong dan Taipei.
Selain Konsorsium Razer dan kongsi Grab-Singtel, ada perusahaan lain yang juga disebut mengajukan izin layanan perbankan digital di Singapura yakni Standard Chartered Bank, NTUC Enterprise, dan V3 Group.
V3 Group merupakan perusahaan milik Ron Sim yang berbasis di Singapura. Sim merupakan pendiri salah satu pembuat kursi pijat terbesar di Asia. V3 Group disebut tengah mendiskusikan pembentukan konsorsium dengan unit usaha Temasek yakni Heliconia Capital Management, EZ-Link Pte dan raksasa properti Far East Organisation Pte untuk pendirian bank digital tersebut.
Baca Juga: Polisi tangkap warga negara China yang jadi buronan fintech ilegal