Sumber: Kompas.com | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Produsen peralatan elektronik LG Electronics India telah menjual saham senilai 34,75 miliar rupee atau setara $ 391,88 juta) kepada investor jangkar termasuk Blackrock dan dana kekayaan Singapura dan Norwegia. Ini merupakan bagian dari IPO senilai US$ 1,3 miliar.
Saham anak perusahaan lokal LG Electronics Korea Selatan itu akan ditawarkan dengan kisaran harga 1.080 rupee hingga 1.140 rupee. Penawaran umum perdana dilakukan pada saat kuartal tersibuk kedua dengan perusahaan-perusahaan hingga 8 miliar dolar AS.
Baca Juga: Jadi Penantang Serius, LG Electronics Resmi Memasuki Pasar Vacuum Cleaner Indonesia
LG Electronics India telah merencanakan untuk listing pada bulan Mei setelah mengajukan IPO pada bulan Desember lalu, tetapi akhirnya menunda penjualan saham karena mengamati volatilitas pasar.
Blackrock menginvestasikan 971,6 juta rupee, dana kekayaan Singapura 1,71 miliar rupee dan dana kekayaan Norwegia 1,05 miliar rupee. Otoritas Investasi Abu Dhabi diberi jatah saham senilai 1,02 miliar rupee.
Reksadana domestik dialokasikan sekitar 49% dari saham yang disisihkan untuk investor jangkar, dengan dana SBI dan HDFC investor jangkar akan membeli sekitar 30% dari 101,8 juta saham yang ditawarkan dalam IPO.
Baca Juga: IPO Di Pasar India Diperkirakan Capai US$ 18 Miliar di Paruh Kedua 2025
Investor jangkar adalah investor institusi besar, seperti reksadana, perusahaan asuransi dan dana pensiun, yang yang mendapat jatah saham sebelum penawaran saham dibuka untuk investor ritel. Investor ini tunduk pada periode penguncian wajib (lock-in period) wajib setelah pencatatan, di mana mereka tidak dapat menjual saham mereka.
Penjualan saham LG Electronics India selama tiga hari dibuka untuk investor lain pada tanggal 7 Oktober. Perusahaan ini merupakan produsen peralatan terbesar kedua di India dan bersaing dengan Whirlpool dan Samsung Perusahaan induknya ingin menjadikan India sebagai pusat manufaktur global global, karena biaya tenaga kerja yang kompetitif dan permintaan domestik yang permintaan domestik yang kuat, seorang eksekutif mengatakan kepada Reuters pekan lalu.