Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Beberapa jam setelah pembunuhan seorang teman dekat, Khameni, yang menangisi peti mati Jenderal Soleimani di Teheran, Senin, mengatakan kepada Dewan Keamanan Nasional Iran untuk merencanakan serangan balasan.
Khameni mengatakan kepada dewan bahwa itu harus merupakan serangan langsung dan proporsional terhadap kepentingan Amerika dan harus dilakukan secara terbuka oleh pasukan Iran, New York Times melaporkan, mengutip tiga orang Iran yang akrab dengan pertemuan tersebut.
Mayat Jenderal Soleimani tiba di Kerman ketika menteri pertahanan AS, Mark Esper, membantah laporan bahwa Amerika sedang bersiap untuk menarik sekitar 5.000 tentaranya dari Irak.
Esper mengatakan kepada wartawan: "Tidak ada keputusan apa pun untuk meninggalkan Irak. Saya tidak tahu apa pun mengenai surat itu."
Baca Juga: Dilema China dalam konflik panas Amerika Serikat versus Iran
Ada kebingungan mengenai masa depan pasukan asing di Irak, termasuk sekitar 400 tentara Inggris yang ditempatkan di sana dalam perang melawan ISIS.
Ada kekhawatiran penarikan bisa melumpuhkan pertempuran melawan kelompok teror.
Jerman mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka sementara menarik sekitar 35 tentara dari Baghdad dan Taji dan memindahkan mereka ke Kuwait dan Yordania.
Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat sejak pemerintahan Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Teheran dan kekuatan dunia lainnya pada 2018. Washington telah memberlakukan sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran.