Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Meski memiliki teknologi mutakhir, F-35I Adir seperti varian F-35 lainnya bukan pesawat yang tak terkalahkan.
Dalam operasi pemboman AS terhadap Houthi awal tahun ini, sebuah rudal Houthi nyaris menghantam F-35 Lightning II milik AS. Pilot terpaksa melakukan manuver menghindar. Informasi ini diungkap dalam laporan New York Times setelah operasi dihentikan tanpa hasil signifikan.
Fakta tersebut memunculkan pertanyaan besar: jika radar dan sistem pertahanan udara Houthi bisa mendeteksi dan hampir menembak F-35, maka pesawat siluman AS tak sepenuhnya tak terlihat. Padahal satu unit F-35 dibanderol lebih dari US$ 100 juta.
Baca Juga: Jet Tempur Termahal F-35 Milik AS Jatuh di Alaska
Selama ini, pesawat siluman kerap dianggap tak terkalahkan karena kemampuannya meminimalkan tanda radar dan beroperasi di wilayah berbahaya. Namun, di balik reputasi itu, ada kenyataan pahit: tak ada pesawat yang benar-benar tak terlihat oleh radar canggih.
AS Pernah Kehilangan Jet Siluman
Kerapuhan pesawat siluman pertama milik AS, F-117 Nighthawk, terbukti puluhan tahun lalu, pada 1999.
Pesawat yang digadang-gadang tak terlihat radar ini diuji saat NATO meluncurkan kampanye pengeboman Operation Allied Force terhadap pemerintahan Presiden Slobodan Milosevic atas pembersihan etnis terhadap etnis Albania Kosovo.
Sebuah F-117 Nighthawk dengan kode Vega-31 dan julukan “Something Wicked” terbang di atas Serbia pada malam 27 Maret 1999. Pesawat ini dikemudikan Letkol Dale Zelko, veteran Perang Teluk 1991.
Angkatan Darat Yugoslavia saat itu memiliki sistem rudal permukaan-ke-udara S-75, S-125, sistem mobile 2K12 Kub, dan jet MiG-29 Fulcrum. Kondisi ini memaksa pesawat NATO terbang lebih tinggi dan didampingi pesawat pengacau radar EA-6B Prowler.
Baca Juga: Tentara Yaman Tembak Jatuh Drone Canggih MQ-9 yang Nilainya Lebih dari Rp 0,5 triliun
Namun, pada malam 27 Maret, cuaca buruk membuat Prowler tidak bisa terbang. Meski begitu, Nighthawk tetap beroperasi. Desainnya yang bersudut tajam meminimalkan deteksi radar.
Saat menjalankan misi, pilot melihat dua titik terang meluncur dari awan, rudal radar S-125M Neva yang melaju tiga setengah kali kecepatan suara.
Meskipun berusaha menghindar, satu rudal meledak di dekat F-117, merusaknya dan membuat pesawat kehilangan kendali. Pesawat jatuh dan Letkol Zelko berhasil keluar dengan kursi pelontar, lalu diselamatkan tim penyelamat AS.
Puig-puing F-117 ditemukan dan dipamerkan oleh pasukan Yugoslavia sebagai trofi. Insiden ini memaksa AS mengubah taktik penerbangan dan meningkatkan penggunaan sistem pengacau elektronik.
Insiden ini juga menggugurkan klaim bahwa teknologi siluman tak terkalahkan dan merusak reputasi “teknologi tak terlihat” AS yang kala itu dianggap revolusioner.