Sumber: IRNA | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - TEHRAN - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menegaskan bahwa keberhasilan perundingan antara Iran dan Amerika Serikat bergantung pada penghormatan AS terhadap hak sah Republik Islam Iran untuk menggunakan energi nuklir di bawah Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), serta pencabutan efektif atas sanksi-sanksi yang dikenakan AS kepada Iran.
Baca Juga: Iran Perkuat Kompleks Nuklir Bawah Tanah di Tengah Pembicaraan dengan AS
"Iran tetap teguh pada posisi prinsipnya mengenai pentingnya mengakhiri sanksi yang menindas dan kesiapan untuk membangun kepercayaan terkait sifat damai program nuklirnya," kata Baqaei kepada wartawan pada Sabtu sore, di tengah putaran ketiga negosiasi tidak langsung antara delegasi Iran dan AS di Muscat, ibu kota Oman.
Ia menjelaskan bahwa, seperti dua putaran sebelumnya, pembicaraan dilakukan dalam ruangan terpisah dengan mediasi dari negara Teluk Persia tersebut.
Delegasi Iran dalam pembicaraan tingkat tinggi dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi, sementara utusan Timur Tengah AS, Steve Witkoff, memimpin delegasi Amerika.
Baqarai menambahkan, dalam putaran ini, dilakukan pula pembahasan teknis dan keahlian yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik, Majid Takht-e-Ravanchi, dan Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Hukum dan Internasional, Kazem Gharibabadi.
Ia menekankan, pengalaman menunjukkan bahwa tercapainya kesepakatan memerlukan penghormatan penuh terhadap hak Iran berdasarkan NPT dan pencabutan efektif sanksi.
Tonton: Houthi Yaman Klaim Tembak Tujuh Drone Pembunuh AS MQ-9 Reaper