Sumber: foxnews | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa kebijakan "tekanan maksimum" yang dimiliki Amerika Serikat AS guna mengisolasi Iran telah gagal.
Ia juga mengklaim bahwa Presiden AS Donald Trump tidak ingin perang dengan Iran karena merusak peluang pemilihannya kembali.
Baca Juga: Kampanye AS: Jika terpilih, Michael Bloomberg akan menjual perusahaannya
Dilansir dari Fox News, Rouhani mengatakan rezimnya akan bersedia untuk bernegosiasi dengan pemerintahan Trump jika AS ingin mengembalikan perjanjian nuklir Iran dan mencabut sanksi ekonomi yang melumpuhkan ekonomi negaranya.
Pekan lalu, delapan anggota senat dari Partai Republik memihak Demokrat untuk mendukung undang-undang yang membatasi kemampuan Trump untuk berperang dengan Iran.
Langkah itu mencerminkan kekhawatiran anggota parlemen bahwa ketegangan AS dengan Iran dapat meningkat menjadi perang yang nyata.
"Saya pikir orang-orang Amerika tidak mengejar perang karena mereka tahu apa ruginya bagi mereka," kata pemimpin Iran itu.
Baca Juga: Korban meninggal kedua akibat virus corona terjadi di Hong Kong
Ia bilang Pembicaraan bisa terjadi jika AS membatalkan sanksi ekonomi yang merusak dan mengembalikan komitmen yang dibuat dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Obama antara Iran dan kekuatan global.
Hubungan AS-Iran yang memang tegang, mencapai puncaknya ketika serangan drone AS awal Januari lalu membunuh jenderal Iran, Qassem Soleimani.
Iran menanggapi dengan serangan udara di pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan AS yang menewaskan lebih dari 100 tentara tersebut dengan cedera otak.
Baca Juga: Ditemukan baut di sup penumpang, ini kompensasi yang diberikan Singapore Airlines
Namun, Trump berulang kali menyatakan minatnya untuk mengadakan pembicaraan dengan Iran.
Sementara saat ditanya tentang siapa yang ia sukai dalam pemilihan umum di AS November nanti, Rouhani menyatakan sedikit ketertarikan, mengatakan bahwa tidak ada perbedaan untuk Iran antara kandidat dari Partai Demokrat maupun Republik.
Teheran, katanya, hanya memperhatikan kepentingan nasionalnya. "Kami tidak akan pernah duduk di meja perundingan dengan posisi yang lemah," kata Rouhani.
Baca Juga: China hapus tarif perang dagang alat medis AS di tengah wabah virus corona