kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Irene Rosenfeld: Sang atlet yang mengidolakan petenis Martina Navratilova (2)


Senin, 21 November 2011 / 09:15 WIB
Irene Rosenfeld: Sang atlet yang mengidolakan petenis Martina Navratilova (2)
ILUSTRASI. Wisatawan beraktivitas di kawasan Kota Lama Semarang, Senin (5/10/20). Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah berawan hingga hujan sedang, menurut prakiraan BMKG.


Sumber: Harian KONTAN, 12 Oktober 2011 | Editor: Catur Ari

Bakat olahraga atletik membawa Irene Rosenfeld menerima beasiswa dari Universitas Cornell. Walaupun kemudian dia harus mengakhiri karier olahraga karena mengalami cedera, Rosenfeld tetap mampu menyelesaikan studinya bahkan sampai jenjang doktor. Olahraga ini pula yang membentuk sikap kompetitif dan keras, sehingga dirinya mampu mengibarkan karier di bidang pemasaran termasuk sukses memasarkan produk Kool-Aid dan Oreo.

Irene Rosenfeld adalah orang Yahudi. Ia lahir dari pasangan Seymour dan Joan Blecker di wilayah Westbury, sekitar 30 mil dari New York, Amerika Serikat pada 3 Mei 1953. Ayahnya dulu adalah tentara perang dunia II yang kemudian berkarier sebagai akuntan. Sedangkan ibunya lebih berperan sebagai ibu rumah tangga yang memiliki dedikasi dalam membesarkan kedua putrinya.

Sejak di bangku sekolah dasar dan menengah, Rosenfeld telah menunjukkan kecemerlangannya dalam berbagai hal. Dia menjadi atlet berbagai cabang olahraga khususnya sepatu roda. Dia juga kerap tampil di berbagai kejuaraan untuk membela sekolahnya. Oleh karena itulah, hingga kini dia masih menyebut guru olahraganya sebagai pengaruh terkuat dalam hidupnya karena membentuk sikap kompetitif.

Ia mengidolakan petenis wanita Martina Navratilova. Menurutnya, Navratilova mempunyai gaya bermain yang keras dan kuat, sesuai dengan konsep berbisnis yang dimiliki Rosenfeld. Keseriusan dan kekerasannya ini pula yang membuatnya sering menjadi olok-olok. Dia dianggap terlalu disiplin sebagai bendahara grup lokal Brownie. Rosenfeld dari kecil memang aktif dalam grup drama, paduan suara, serta media sekolah. Saat kecil, dia bahkan bercita-cita menjadi presiden Amerika Serikat.

Di SMU West Tresper Clarke di Westbury, Long Island, Rosenfeld dikenal sebagai kutu buku. Walau begitu dia senang bergaul, ramah, dan gigih. Dalam buku tahunan SMU, ia terlihat selalu unggul di kelas. Ia aktif di bidang ilmiah Lab Squad dan menjadi utusan perlombaan ilmiah di Paris, Prancis. Selain sepatu roda, dia juga menyukai olahraga basket.

Berbagai kegiatan, terutama olah raga inilah yang kemudian membawanya menerima beasiswa olahraga cabang atletik pada Liga Ivy Universitas Cornell pada 1971. Sayangnya, cidera yang dialami saat bertanding mengakhiri kariernya di bidang atletik. Namun, ia tetap melanjutkan kuliah sampai meraih gelar sarjana psikologi di Cornell.

Setelah meraih gelar sarjana, dia melanjutkan kuliah di universitas yang sama untuk meraih gelar master bidang bisnis dan administrasi. Dia juga meraih gelar doktor untuk bidang pemasaran dan statistik di Universitas Cornell. Cornell menjadi kampus pilihannya karena memiliki program atletik yang bagus untuk wanita.

Saat berkuliah itu pula, Irene Rosenfeld bertemu dengan calon suaminya Phillip Rosenfeld. Dari suaminya inilah, nama Rosenfeld melekat. Mereka kemudian menikah dan dikaruniai dua orang putri. Salah satu putrinya lahir saat dia masih menyelesaikan program doktor. Namun pada 1995, suaminya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Walau telah ditinggal mati, namun nama Rosenfeld tetap dipakai sebagai nama belakang, bahkan ketika menikah untuk kedua kali dengan Richard Illgen, seorang bankir.

Setelah menyelesaikan kuliah, dia akhirnya terjun ke dunia bisnis. Dia sadar memiliki bakat pemasaran alami sehingga memutuskan bekerja pada agensi iklan di New York. Selang dua tahun, dia pindah pekerjaan dan bergabung pada mantan kliennya, yaitu General Foods pada 1981. Keputusannya inilah yang mengubah seluruh hidupnya sehingga menjadi seperti sekarang.

General Food terus berkembang dan akhirnya diakuisisi Kraft Food. Perkembangan dan akuisisi ini sangat menguntungkan bagi karier Rosenfeld. Dia semakin berkibar dan akhirnya dipercaya untuk mengembangkan merek Kool-Aid. Walau menyasar konsumen dewasa, namun Rosenfeld berhasil membuat strategi pemasaran jitu dengan terlebih dahulu menyasar anak-anak. Kecerdikan ini pula yang membuatnya sukses memasarkan produk Oreo ke China.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×