kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Isi buku kontroversial karangan mantan penasihat keamanan AS yang bikin Trump berang!


Kamis, 18 Juni 2020 / 04:52 WIB
Isi buku kontroversial karangan mantan penasihat keamanan AS yang bikin Trump berang!
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Leah Millis


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dalam serangkaian tuduhan yang ditujukan kepadanya, mantan penasihat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump, John Bolton, mengatakan pada hari Rabu bahwa Trump meminta bantuan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk memenangkan pemilihan kembali dalam pertemuan tertutup Juni 2019.

Melansir Reuters, Bolton, yang dipecat Trump pada September setelah 17 bulan di pekerjaan Gedung Putih, juga mengatakan bahwa presiden AS telah menyatakan keinginan untuk menghentikan penyelidikan kriminal untuk memberikan bantuan pribadi kepada diktator yang disukainya. Hal itu dikutip dari laporan New York Times.

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.

Baca Juga: Ancaman Trump untuk menarik pasukannya dari Jerman bisa jadi bencana bagi NATO

Tuduhan itu merupakan bagian dari sebuah buku di mana pemerintah AS tengah berupaya keras untuk memblokirnya dari penerbitan. Alasannya, buku itu berisi informasi rahasia dan akan membahayakan keamanan nasional. Kutipan dari buku berjudul “The Room Where It Happened: A White House Memoir” diterbitkan di Wall Street Journal, New York Times, dan Washington Post.

Reuters memberitakan, baru empat bulan yang lalu, Senat yang dikuasai Partai Republik memilih untuk membebaskan Trump atas tuduhan yang diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat terkait dari transaksi dengan Ukraina. Ini merupakan kejadian ketiga kalinya dalam sejarah AS bahwa seorang presiden telah dimakzulkan.

Baca Juga: Popularitas Trump turun ke level terendah, Biden unggul 13 poin

Tuduhan Bolton memberikan amunisi baru kepada para kritikus sebelum pemilihan presiden AS yang akan berlangsung 3 November mendatang, termasuk percakapan di balik layar Trump dengan Xi, yang dalam satu kasus menyinggung topik pemungutan suara AS.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×