Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar rapat kabinet keamanan pada Minggu malam untuk membahas rencana merebut penuh Gaza City, yang disebut sebagai basis utama kelompok Hamas.
Serangan tank ke Sheikh Radwan sebelumnya juga disertai serangan udara yang menewaskan 14 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan setempat.
Meski begitu, serangan darat berskala penuh diperkirakan tidak akan dimulai dalam beberapa pekan ke depan. Israel menyatakan ingin mengevakuasi warga sipil terlebih dahulu sebelum mengerahkan lebih banyak pasukan.
Baca Juga: Israel Gempur Gaza, 58 Tewas Menjelang Pembicaraan Gencatan Senjata di Gedung Putih
Militer juga memperingatkan bahwa operasi besar di Gaza City dapat membahayakan sandera yang masih ditahan Hamas.
Perang ini bermula pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas menyerang Israel selatan dan menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, serta menyandera 251 orang. Saat ini, dari 48 sandera yang tersisa, 20 diyakini masih hidup.
Sejak saat itu, kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 63.000 orang, mayoritas warga sipil, menurut pejabat kesehatan Gaza.
Baca Juga: Ribuan Warga Palestina Tinggalkan Gaza City, Khawatir Serangan Darat Israel
Perang berkepanjangan itu juga memicu krisis kemanusiaan parah dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza. Upaya gencatan senjata yang terakhir digelar Juli lalu berakhir buntu, dan hingga kini belum ada kemajuan berarti untuk memulihkannya.