kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Israel Melihat Ada Peluang untuk Menyerang Iran Beberapa Tahun ke Depan


Kamis, 29 Desember 2022 / 13:06 WIB
Israel Melihat Ada Peluang untuk Menyerang Iran Beberapa Tahun ke Depan
ILUSTRASI. Bendera Israel.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, melihat bahwa negaranya mungkin akan mampu menyerang Iran dalam dua atau tiga tahun ke depan. Hal ini berkaitan dengan upaya melumpuhkan situs nuklir Iran.

Banyak pakar saat ini mengatakan Iran berpotensi meningkatkan kemurnian uraniumnya ke tingkat senjata dalam waktu singkat. Namun, membangun hulu ledak yang dapat dikirimkan akan memakan waktu bertahun-tahun.

Selama lebih dari satu dekade Israel mengeluarkan ancaman terselubung untuk menyerang fasilitas nuklir Iran jika upaya diplomasi menemui jalan buntu.

Baca Juga: Pengawas Nuklir PBB Meningkatkan Perhatiannya Pada Rudal Super Baru Milik Iran

"Dalam dua atau tiga tahun, Anda mungkin melintasi langit ke arah timur dan mengambil bagian dalam serangan terhadap situs nuklir di Iran," kata Gantz dalam acara wisuda taruna Angkatan Udara Israel hari Rabu (28/12), seperti dikutip Arab News.

Ketika upaya untuk memperbarui kesepakatan nuklir 2015 yang terhenti, Iran telah meningkatkan pengayaan uranium ke tingkat mendekati senjata. Iran tentu menyangkal telah melakukan hal tersebut.

Perkiraan intelijen militer Israel untuk tahun 2023 mengatakan bahwa Iran akan melanjutkan proses pengayaan uraniumnya meski berjalan dengan lambat.

Baca Juga: Dicoret dari Badan HAM PBB, Iran Salahkan AS

"Iran hanya akan mengubah kebijakannya jika sanksi ekstrem dijatuhkan padanya. Kemudian, dapat memutuskan untuk mempercepat pengayaan ke tingkat militer," kata laporan intelijen Israel.

Pada dasarnya Israel tidak membenarkan atau menyangkal memiliki persenjataan nuklir. Prinsip itu tertuang dalam kebijakan ambigu yang dirancang untuk mencegah serangan musuh yang ada di sekitarnya.

Israel juga bukan penandatangan Traktat Non-Proliferasi sukarela tahun 1970. Dengan itu, Israel memiliki akses ke teknologi nuklir sipil sebagai imbalan atas penolakan penggunaan senjata nuklir.




TERBARU

[X]
×