Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Seruan untuk Gencatan Senjata
AS, Prancis, dan beberapa sekutu lainnya menyerukan gencatan senjata selama 21 hari di perbatasan Israel-Lebanon. Mereka juga mendukung seruan untuk gencatan senjata di Gaza.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa kekuatan dunia mendesak gencatan senjata dan akan bertemu dengan pejabat Israel di New York untuk membahas hal tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memperingatkan risiko perang besar di Timur Tengah, tetapi menegaskan bahwa solusi diplomatik masih memungkinkan.
Lebih dari 600 orang telah tewas sejak Senin akibat serangan Israel di Lebanon. Hizbullah membalas dengan menembakkan ratusan roket ke target-target di Israel, termasuk Tel Aviv, meskipun sistem pertahanan udara Israel berhasil membatasi kerusakan.
Baca Juga: Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon, Jokowi Perintahkan Evakuasi WNI
Pada Kamis, jet tempur Israel juga menghantam infrastruktur di perbatasan Lebanon-Suriah untuk menghentikan aliran senjata dari Suriah ke Hizbullah.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa sebagian besar korban pada Kamis adalah warga Suriah yang tewas di Younine, Lembah Bekaa. Lebanon saat ini menampung sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah.
Di Beirut, ribuan warga Lebanon berlindung di sekolah-sekolah. Organisasi bantuan mendistribusikan pakaian, makanan, serta obat-obatan untuk para pengungsi, termasuk lansia yang tidak sempat membawa resep mereka saat melarikan diri.
Negara-negara tetangga khawatir dengan keselamatan warganya di Lebanon. Turki bahkan mempersiapkan kemungkinan evakuasi warganya dan warga negara asing dari Lebanon.
Israel terus berfokus pada keamanan di perbatasan utara dan ingin mengembalikan sekitar 70.000 warganya yang telah mengungsi akibat serangan hampir setiap hari dari Hizbullah.