Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap penyiar podcast AS Candace Owens pada hari Rabu (23/7/3035).
Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas klaim yang ia sebarkan bahwa ibu negara Prancis tersebut terlahir sebagai laki-laki.
Mengutip CBS News, gugatan berisi 22 tuntutan diajukan di Pengadilan Tinggi Delaware dan menuntut ganti rugi dengan jumlah yang tidak ditentukan dari Owens, yang menyiarkan serial delapan episode yang menyebarkan sejumlah tuduhan tentang Macron, termasuk bahwa Brigitte Macron terlahir sebagai laki-laki, mencuri identitas orang lain, dan bertransisi menjadi perempuan.
Keluarga Macron mengatakan dalam gugatan tersebut bahwa Owens menolak tiga tuntutan pencabutan terpisah, yang pertama diajukan pada bulan Desember dan yang terakhir diajukan pada tanggal 1 Juli, dan terus menyebarkan "fiksi yang aneh, memfitnah, dan mengada-ada" tentang presiden dan ibu negara Prancis.
"Klaim-klaim ini terbukti salah, dan Owens tahu itu salah ketika ia menerbitkannya," demikian bunyi gugatan tersebut. "Namun, ia tetap menerbitkannya. Dan alasannya jelas: ini bukan pengejaran kebenaran, melainkan pengejaran ketenaran."
Baca Juga: Presiden Prabowo Hadiri Jamuan Santap Malam Privat Bersama Presiden Macron
Emmanuel Macron dan Brigitte Macron mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memutuskan untuk mengajukan gugatan setelah Owens terus-menerus menyebarkan kebohongan meskipun pengacara mereka telah meminta pencabutan.
"Kampanye pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Ibu Owens jelas dirancang untuk melecehkan dan menyakiti kami dan keluarga kami, serta untuk menarik perhatian dan ketenaran," kata mereka. "Kami memberinya setiap kesempatan untuk menarik kembali klaim-klaim ini, tetapi dia menolak. Kami sangat berharap gugatan ini akan meluruskan dan mengakhiri kampanye pencemaran nama baik ini untuk selamanya."
Menanggapi gugatan tersebut, juru bicara Owens mengatakan: "Candace Owens tidak tinggal diam. Ini adalah pemerintah asing yang menyerang hak Amandemen Pertama seorang jurnalis independen Amerika. Candace berulang kali meminta wawancara dengan Brigitte Macron. Alih-alih memberikan komentar, Brigitte justru mencoba mengintimidasi seorang reporter agar tunduk. Di Prancis, politisi bisa mengintimidasi jurnalis, tetapi ini bukan Prancis. Ini Amerika."
Baca Juga: Macron Sebut Rusia Tak Pantas Menengahi Krisis Israel-Iran