kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jajak pendapat: Mayoritas warga AS menilai tidak aman untuk membuka kembali sekolah


Jumat, 17 Juli 2020 / 06:24 WIB
Jajak pendapat: Mayoritas warga AS menilai tidak aman untuk membuka kembali sekolah
ILUSTRASI. Kasus Covid-19 melonjak, California kembali tutup bisnis dan sekolah.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hasil jajak pendapat Reuters terbaru menunjukkan, hanya satu dari empat warga Amerika berpikir bahwa adalah aman bagi sekolah-sekolah umum untuk dibuka kembali pada musim gugur ini ketika kasus virus corona AS kian menanjak. Selain itu, empat dari 10 orang tua mengatakan mereka kemungkinan akan menjaga anak-anak mereka di rumah jika kelas dilanjutkan.

Melansir Reuters, jajak pendapat online nasional yang berlangsung 14-15 Juli tersebut dilakukan ketika 13.000 distrik sekolah di negara itu bergulat dengan instruksi pemerintah mengenai cara aman bersekolah setelah sebelumnya ditutup pada musim semi saat infeksi menyebar.

Hasil penelitian menunjukkan, permintaan Presiden AS Donald Trump untuk membuka kembali sekolah sepenuhnya bertentangan dengan keinginan mayoritas warga Amerika.

Baca Juga: Diprotes kiri-kanan, Trump batalkan kebijakan 'pengusiran' mahasiswa asing

Hasil survei menunjukkan, hanya 26% orang dewasa Amerika yang mengatakan akan aman bagi sekolah di komunitas mereka untuk memperbolehkan siswa kembali. 55% lainnya merasa hal itu tidak aman, dan 19% tidak yakin.

Di antara responden yang memiliki anak-anak usia sekolah, sekitar empat dari 10 responden mengatakan tidak mungkin mengirim anak-anak mereka ke sekolah jika pengajaran langsung dilanjutkan. Lima dari 10 lainnya mengatakan mereka akan mengirim anak-anak mereka ke sekolah, dan sisanya mengatakan mereka tidak yakin.

Baca Juga: Jumlah kasus Covid-19 terus melonjak, Miami disebut sebagai 'New Wuhan'

"Saya menderita migrain setiap hari selama sebulan terakhir, hanya dengan stres dan ketakutan terhadap semua ini," kata Tameka Dumas, 47 tahun, seorang ibu dari dua anak dari Grenada, Mississippi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×