kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.404.000   -3.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Janji Manis Tarif China untuk Afrika Tak Berlaku di Afrika Selatan, Ini Gara-garanya!


Senin, 08 Desember 2025 / 05:33 WIB
Janji Manis Tarif China untuk Afrika Tak Berlaku di Afrika Selatan, Ini Gara-garanya!
ILUSTRASI. Afrika Selatan, mitra dagang terbesar Tiongkok di Benua Afrika, serta anggota lain dari Southern African Customs Union (SACU) menghadapi hambatan tak terduga untuk menikmati kebijakan tarif nol Beijing.


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Afrika Selatan, mitra dagang terbesar Tiongkok di Benua Afrika, serta anggota lain dari Southern African Customs Union (SACU) menghadapi hambatan tak terduga untuk menikmati kebijakan tarif nol Beijing.

Penghalangnya adalah pengakuan diplomatik eSwatini terhadap Taiwan, yang membuat negara itu tidak masuk dalam skema preferensi tarif Tiongkok.

Informasi saja, eSwantini merupakan salah satu negara di Afrika. Letaknya di Afrika bagian selatan, terjepit di antara Afrika Selatan dan Mozambik.

Melansir South China Morning Post, perjanjian bea masuk SACU dinegosiasikan secara kolektif di antara lima negara anggota. Itu berarti tidak ada satu negara pun yang dapat menikmati tarif preferensial secara sepihak.

Beijing memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, yang dapat disatukan kembali dengan kekuatan bersenjata bila diperlukan. Sebagian besar negara, termasuk AS dan seluruh Afrika, tidak mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat. Namun Washington menolak upaya penyatuan paksa dan berkomitmen memasok senjata ke Taiwan.

John Steenhuisen, Menteri Pertanian Afrika Selatan, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa akses bebas bea ke Tiongkok menjadi “cukup rumit” karena Afrika Selatan merupakan bagian dari SACU, bersama Botswana, Lesotho, dan Namibia.

Baca Juga: Pertama Sejak 2014! Bitcoin Anjlok Saat Wall Street Meroket, Ada Apa?

Kesepakatan SACU mencegah tiap anggota mengakses kesepakatan tarif nol Beijing secara terpisah. Karena eSwatini dikecualikan akibat hubungannya dengan Taiwan, maka seluruh anggota SACU ikut dikecualikan.

“Masih belum jelas bagaimana Afrika Selatan bisa menemukan jalan keluar dari perjanjian SACU,” ujar Steenhuisen.

South China Morning Post telah meminta komentar kepada Kementerian Perdagangan Afrika Selatan.

Pada Juni, Beijing mengumumkan kebijakan tarif nol untuk semua produk dari 53 negara Afrika—kecuali eSwatini. Kebijakan ini akan berlaku setelah negosiasi dan penandatanganan perjanjian ekonomi bilateral selesai dengan masing-masing negara.

Langkah tersebut dipandang sebagai respons terhadap tarif timbal balik pemerintahan Trump, yang melemahkan preferensi dagang Afrika di bawah African Growth and Opportunity Act (AGOA). AGOA berakhir pada 30 September.

Steenhuisen mengatakan, "Situasi ini memperlambat kami, dan terkadang membuat kami tidak bisa memanfaatkan peluang secara penuh.”

Baca Juga: Warning Bos Nvidia: AS Butuh 3 Tahun untuk Data Center, China Bangun RS dalam 1 Hari

Ia mengonfirmasi bahwa tinjauan terhadap SACU sedang berlangsung, baik di dalam komunitas 16 negara Southern African Development Community (SADC), maupun antara lima negara SACU.

Selain lima negara SACU, SADC mencakup Angola, Komoro, Republik Demokratik Kongo, Madagaskar, Malawi, Mauritius, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Zambia, dan Zimbabwe.

Steenhuisen menambahkan bahwa Departemen Perdagangan Afrika Selatan sedang melakukan negosiasi intensif untuk mencari jalan keluar agar Afrika Selatan dapat menikmati akses bebas bea ke pasar Tiongkok.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×