kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaringan Toko Serba Ada 7-Eleven PHK Memangkas 880 Karyawan di AS


Jumat, 22 Juli 2022 / 09:47 WIB
Jaringan Toko Serba Ada 7-Eleven PHK Memangkas 880 Karyawan di AS
ILUSTRASI. 7-Eleven memangkas sekitar 880 pekerja di Amerika Serikat. REUTERS/Yuya Shino/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jaringan toko serba ada 7-Eleven memangkas sekitar 880 pekerja di Amerika Serikat, juru bicara perusahaan mengatakan pada hari Kamis (21 Juli), saat menyelesaikan struktur organisasinya.

Rantai ritel, yang dimiliki oleh pengecer Jepang Seven & i Holdings, memotong pekerjaan di pusat-pusat dukungan dan operasi dukungan lapangan di Irving, Texas dan Enon, Ohio, kata juru bicara itu dalam email kepada Reuters.

7-Eleven bergabung dengan sejumlah perusahaan yang berbasis di AS yang baru-baru ini mem-PHK karyawannya saat negara tersebut berjuang dengan meluasnya tekanan inflasi.

Baca Juga: Perusahaan Ekuitas Swasta AS Ingin Akuisisi Sogo & Seibu dari Tangan Pemilik 7-Eleven

"Kami baru satu tahun lebih dalam proses integrasi kami setelah akuisisi Speedway senilai US$ 21 miliar dan telah membuat kemajuan yang signifikan. Seperti halnya integrasi apa pun, pendekatan kami termasuk menilai struktur organisasi gabungan kami," tambah juru bicara itu.

Pada tahun 2020, Seven & i Holdings telah setuju untuk membeli SPBU Speedway Marathon Petroleum senilai US$ 21 miliar. Kesepakatan itu meningkatkan jumlah toko 7-Eleven di AS dan Kanada menjadi sekitar 14.000.

Aktivis investor AS ValueAct Capital membeli saham senilai US$ 1,53 miliar di Seven & i Holdings tahun lalu, dan telah mendesak perusahaan untuk melakukan reformasi struktural dan menjual aset di 7-Eleven.

Baca Juga: Meskipun Pasar China Menantang, Pemilik Uniqlo Diprediksi Laporkan Kenaikan Laba 11%

Pada bulan April, Seven & i Holdings mengatakan akan mengubah dewannya karena berusaha untuk mempercepat pertumbuhan di luar negeri.

Berita pemutusan hubungan kerja awalnya dilaporkan oleh CNBC pada hari Kamis.




TERBARU

[X]
×