kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

JD.com hingga NetEase Inc Ikut Terancam Didepak dari Bursa AS


Kamis, 05 Mei 2022 / 19:30 WIB
JD.com hingga NetEase Inc Ikut Terancam Didepak dari Bursa AS


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menambahkan lebih dari 80 perusahaan, termasuk JD.com asal China, ke dalam daftar entitas yang menghadapi kemungkinan pengusiran dari bursa Amerika. Ini di tengah kebuntuan audit jangka panjang antara AS dan China.

Seperti dikutip Reuters, Kamis (5/5), SEC memperluas daftar pada daftar sementara di bawah undang-undang 2020 yang dikenal sebagai The Holding Foreign Companies Accountable Act (HFCAA) pada hari Rabu (4/5). Ini bertujuan untuk menghapus perusahaan yurisdiksi asing dari bursa AS jika mereka gagal mematuhi standar audit Amerika untuk tiga tahun berturut-turut.

Dalam perselisihan yang berlarut-larut, regulator AS telah menuntut akses penuh untuk mengaudit kertas kerja perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di New York, yang disimpan di China.

Baca Juga: Saham Teknologi China Terpeleset Imbas Penyelidikan Lanjutan pada Didi

Permintaan tersebut sejauh ini telah ditolak oleh China dengan alasan keamanan nasional. Tetapi regulator di kedua negara sedang mendiskusikan rincian operasional dari kesepakatan audit yang diharapkan Beijing untuk ditandatangani tahun ini. 

JD.com mengatakan pihaknya mengetahui bahwa perusahaan telah diidentifikasi oleh SEC di bawah Undang-Undang, dan telah secara aktif menjajaki kemungkinan solusi.

"Perusahaan akan terus mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku di China dan Amerika Serikat, dan berusaha untuk mempertahankan status pencatatannya di Nasdaq dan Bursa Efek Hong Kong," kata JD.com dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan besar China lainnya yang ditambahkan ke daftar SEC antara lain adalah JinkoSolar Holding Co Ltd, China Petroleum & Chemical Corp, Bilibili Inc  dan NetEase Inc.

Sumber mengatakan kepada Reuters pada bulan Maret, regulator China telah meminta beberapa perusahaan yang terdaftar di AS, termasuk Alibaba, Baidu , dan JD.com, untuk menyiapkan lebih banyak pengungkapan audit.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×