kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jeff Bezos terinspirasi ayahnya seorang imigran Kuba yang ke AS saat remaja


Selasa, 27 Agustus 2019 / 07:20 WIB
Jeff Bezos terinspirasi ayahnya seorang imigran Kuba yang ke AS saat remaja


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. CEO Amazon Jeff Bezos, yang juga orang terkaya dunia saat ini mengatakan, ayahnya bernama Mike Bezos merupakan imigran Kuba yang datang ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 1962. Waktu itu, ayahnya Mike Bezos hanya menggunakan jaket yang dijahit tangan oleh ibunya dari kain lap. 

Kala itu, Bezos mengatakan, ayahnya hanyalah seorang remaja berusia 16 tahun yang bepergian sendirian dan dia hampir tidak bisa berbahasa Inggris. 

Baca Juga: Jagad Twitter bergemuruh meminta Jeff Bezos atasi kebakaran hutan Amazon

“Ketika dia (Ayahnya) datang ke sini dari Kuba pada usia 16 tahun, bukan saja dia sendirian, tetapi dia hanya berbicara bahasa Spanyol. menakjudbkan, tekad, dan optimismenya menginspirasi, ” tulis Bezos di twitternya seperti dilansir CNBC.

Meskipun Mike Bezos bukan ayah biologis Jeff Bezos, tapi Mike Bezos-lah yang membesarkan dia.

Ayah kandung (biologis) Jeff Bezos bernama Jeffrey Preston Jorgensen. Sementara Jeff Bezos lahir dari seorang siswi sekolah menengah berusia 17 tahun bernama Jacklyn Gise (ibu kandungnya) pada 12 Januari 1964 di Albuquerque, New Mexico.

Meskipun orang tua kandungnya menikah, tapi ayah biologis Jeff tidak tinggal lama bersama mereka. Karena itu, ibunya Jeff Bezos, yakni Gise menceraikan Jorgensen pada 1965, dan pada 1968 menikah dengan Mike Bezos, yang sekarang menjadi ayah tiri yang membesarkan Jeff Bezos.

Jeff Bezos yang memiliki kekayaan senilai US$ 117 miliar menurut Bloomberg Billionaris Indeks, memuji ayahnya Mike Bezos. 

Baca Juga: Perusahaan Jeff Bezos, Amazon meresmikan kampus terbesar di India

Dalam video itu, Jeff Bezos mengatakan, dia kesulitan bahkan membayangkan sekalipun bagaimana ayahnya itu tiba di negara baru tanpa keluarga.

Dia mengatakan, orang tua ayahnya, mengirimnya ke AS karena waktu itu Kuba di bawah pimpinan Fidel Castro, dan Mike Bezos dinilai tidak aman sehingga mereka merasa harus mengirimnya ke AS, untuk melindunginya.

“Orang tua saya tidak diizinkan pergi ke bandara bersama saya, jadi mereka menurunkan saya,” ujar Mike Bezos mengisahkan perjalanannya. "Saya naik pesawat dan mendarat di Miami 45 menit kemudian," sambungnya.

Mike Bezos mengatakan, dia hanya bisa membawa bersamanya tiga pasang celana, tiga kemeja, tiga pasang pakaian dalam dan satu pasang sepatu. Lalu ada mantelnya.

Baca Juga: Rahasia Bos Amazon Jeff Bezos selalu jadi pemenang dalam bisnis

“Ibunya membayangkan Amerika pasti sangat dingin. Jadi dia membuatnya menjadi sesuatu yang istimewa untuk perjalanannya, yang masih kita miliki," sambung Jeff Bezos dalam video.

"Dari kain lap dan bahan rajutan itu, dia membuat dengan bantuan saudara perempuan saya, dia membuat mantel," kata Mike. "Dalam benaknya, aku membutuhkan mantel tebal."

Ayah Bezos pertama kali tinggal di Camp Matecumbe, sebuah kamp pengungsi di Florida, selama tiga minggu. Dia kemudian dikirim ke Wilmington, Delaware untuk menempuh sekolah menengah, di mana dia mendapat beasiswa untuk kuliah di Albuquerque.

“Saya hanya memiliki sedikit pengetahuan pada waktu itu di mana Albuquerque berada,” kata Mike. Di situlah dia bertemu Gise dan putranya Jeff.

Baca Juga: Jeff Bezos sukses berkat 2 pelajaran hidup berharga ini dari kakeknya

“Ini benar-benar luar biasa. Saya melihat kembali ke kehidupan saya dan saya telah menjalani Impian Amerika 30 tahun yang lalu, ”kata Mike Bezos. "Ini benar-benar keluar dari dunia saya sebelumnya."




TERBARU

[X]
×