Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Pendiri Amazon, Jeff Bezos, memiliki pandangan yang tak biasa tentang sumber stres di tempat kerja. Menurutnya, stres bukan muncul dari kerja keras, melainkan dari kebiasaan mengabaikan masalah yang sebenarnya bisa dikendalikan.
Dalam wawancara pada 2001 di Academy of Achievement Summit di San Antonio, Bezos mengatakan, “Stres terutama muncul karena kita tidak mengambil tindakan terhadap sesuatu yang sebenarnya bisa kita kendalikan.”
Saat itu, Bezos baru saja menjadi triliuner setelah penawaran umum perdana (IPO) Amazon pada 1997. Ia menggambarkan stres bukan sebagai konsekuensi tak terhindarkan dari pekerjaan berat, melainkan sebagai sinyal peringatan.
“Kalau saya merasa ada sesuatu yang membuat stres, itu pertanda ada hal yang belum saya sadari sepenuhnya, sesuatu yang mengganggu saya dan belum saya tindaklanjuti,” ujarnya.
Baca Juga: Jeff Bezos Ungkap Rahasia Sukses, Jadikan Panggilan Hidup Sebagai Karier
Bezos menambahkan, langkah kecil seperti menelepon seseorang atau mengirim email sudah cukup membantu meredakan tekanan, bahkan sebelum masalah utama terselesaikan.
“Begitu saya mengidentifikasi masalah dan mulai bertindak, entah dengan menelepon atau mengirim pesan pertama, stres langsung berkurang drastis, meski masalahnya belum selesai,” katanya.
Ia juga menepis anggapan bahwa stres berkaitan langsung dengan intensitas kerja. “Stres tidak datang dari kerja keras,” tegas Bezos.
“Anda bisa bekerja sangat keras dan menikmatinya. Sebaliknya, Anda bisa tidak bekerja sama sekali, tetapi justru merasa sangat tertekan karena hal itu.”
Pemikiran ini juga ia terapkan pada situasi pengangguran. Menurut Bezos, seseorang yang aktif mencari pekerjaan dengan disiplin melalui serangkaian wawancara akan merasa lebih tenang dibandingkan orang yang hanya khawatir tanpa melakukan apa pun.
Baca Juga: Jeff Bezos Ungkap Pola Pikir yang Mengubah Hidupnya dan Amazon
“Kalau Anda sedang tidak bekerja tetapi mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaikinya, Anda akan jauh lebih sedikit merasa stres daripada hanya duduk diam dan mencemaskan keadaan,” jelasnya.
Pandangan Bezos tersebut sejalan dengan berbagai penelitian psikologi modern tentang manajemen stres. Riset menunjukkan bahwa strategi problem-focused coping yakni mengambil tindakan langsung untuk menghadapi sumber stress terbukti lebih efektif dibanding sekadar mengatur emosi tanpa menyelesaikan akar masalah.
Orang yang aktif memecahkan masalah dilaporkan memiliki tingkat stres lebih rendah dan kesehatan mental yang lebih baik. Sebaliknya, kebiasaan menunda atau menghindari persoalan—seperti yang diingatkan Bezos—terkait dengan meningkatnya kecemasan dan bahkan gangguan kesehatan fisik.
Baca Juga: Banyak Melewati Jebakan, Jeff Bezos Bocorkan Rahasia Suksesnya
Para profesional kesehatan mental juga merekomendasikan pendekatan serupa: mengenali sumber stres secara spesifik, memecah masalah besar menjadi langkah kecil yang bisa dilakukan, serta bertindak nyata alih-alih terus-menerus memikirkannya.
Pendekatan ini bukan berarti menyingkirkan emosi, tetapi mengarahkan energi emosional menjadi tindakan yang produktif—seperti yang disarankan Bezos lebih dari dua dekade lalu.