Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menjelang kunjungan ke Tiongkok, pemimpin Rusia Vladimir Putin mengecam sanksi perdagangan Barat karena ekonomi negaranya berada di ambang resesi.
Ekonomi Rusia terdampak oleh pembatasan perdagangan dan biaya perang di Ukraina.
"Rusia dan Tiongkok bersama-sama menentang sanksi "diskriminatif" dalam perdagangan global," demikian penjelasan Putin dalam wawancara tertulis dengan kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua, yang diterbitkan pada hari Sabtu (30/8/2025).
Reuters melaporkan, Putin akan berada di Tiongkok, mitra dagang terbesar Rusia, dari Minggu hingga Rabu dalam kunjungan empat hari yang disebut Kremlin "belum pernah terjadi sebelumnya."
Adapun agenda Putin selama empat hari adalah sebagai berikut:
1. Pertama-tama, Putin akan menghadiri pertemuan puncak dua hari Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di kota pelabuhan Tianjin, Tiongkok utara.
SCO yang berfokus pada keamanan, yang didirikan oleh sekelompok negara Eurasia pada tahun 2001, telah berkembang menjadi 10 anggota tetap, termasuk Iran dan India.
2. Putin kemudian akan bertolak ke Beijing untuk berunding dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan menghadiri parade militer besar-besaran di ibu kota Tiongkok tersebut untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia II setelah Jepang secara resmi menyerah.
Baca Juga: Xi Jinping Pamer Pengaruh, Parade Beijing Dihadiri Putin hingga Kim
Pada awal Mei, Xi menghadiri parade militer di Lapangan Merah Moskow untuk memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya atas Nazi Jerman. Kunjungan ini merupakan yang ke-11 bagi Xi ke negara tetangga raksasa Tiongkok tersebut sejak ia menjadi presiden lebih dari satu dekade lalu.
Rusia telah dihantam oleh beberapa putaran sanksi Barat setelah invasinya ke Ukraina pada tahun 2022.
Presiden AS Donald Trump mengatakan ia mungkin akan menjatuhkan sanksi "besar-besaran" terhadap Rusia, tergantung pada apakah ada kemajuan yang mungkin dicapai dalam upayanya untuk mengamankan kesepakatan damai.
"Singkatnya, kerja sama ekonomi, perdagangan, dan kolaborasi industri antara negara kita sedang berkembang pesat di berbagai bidang," ujar Putin mengenai Tiongkok.
Barat menuding China mendukung apa yang disebut operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
"Selama kunjungan saya mendatang, kami tentu akan membahas prospek lebih lanjut untuk kerja sama yang saling menguntungkan dan langkah-langkah baru untuk mengintensifkannya demi kepentingan rakyat Rusia dan Tiongkok," tegas Putin.
Baca Juga: Sambut Putin dan Modi, Ini Aksi Solidaritas di Era Donald Trump ala Xi Jinping