Sumber: Newsweek | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Tiongkok kini menghadapi tarif impor hingga 245 persen sebagai respons terhadap tindakan balasan yang dilakukan oleh Beijing.
Kenaikan tarif ini merupakan salah satu langkah paling drastis dalam perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan kembali menggelegar di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Dalam dokumen lembar fakta yang dirilis Selasa malam, tarif tertinggi ini disebut lebih besar dari yang sebelumnya diumumkan, yaitu 145 persen.
Bersamaan dengan pengumuman ini, Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang memulai penyelidikan atas risiko keamanan nasional yang timbul dari ketergantungan AS terhadap impor mineral kritis olahan dan produk turunannya.
Baca Juga: Takut Dampak Kebijakan Trump, Jerman Siap Tarik Cadangan Emas 1.200 Ton di AS!
Dampak Langsung: Pasar Global Guncang, Rantai Pasokan Amerika Terancam
Peningkatan tarif terhadap Tiongkok tidak hanya berdampak pada hubungan bilateral, tetapi juga menciptakan ketidakstabilan di pasar global. Kenaikan tarif ini memperumit rantai pasokan di Amerika Serikat, mendorong kenaikan biaya produksi, serta menyebabkan kenaikan harga konsumen di berbagai sektor.
Strategi Trump bertumpu pada prinsip proteksionisme ekonomi—menggunakan tarif sebagai alat untuk menarik kembali investasi manufaktur ke dalam negeri. Namun demikian, langkah ini membuat banyak pelaku industri menghadapi tantangan besar dalam melakukan penyesuaian cepat terhadap perubahan sumber pasokan.
Reaksi Tiongkok: Tidak Ingin Perang Dagang, Tapi Siap Melawan
Dalam konferensi pers terbaru, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menyampaikan bahwa kebijakan tarif tersebut adalah bentuk agresi yang dimulai oleh Amerika Serikat. Ia menekankan bahwa tindakan balasan yang dilakukan Tiongkok merupakan langkah yang sah dan bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional.
Baca Juga: Dihantam Perang Dagang Trump, Ekspor Sorgum AS ke China Merosot
"Perang tarif ini dimulai oleh Amerika Serikat, dan balasan yang kami lakukan sepenuhnya sah demi keadilan internasional dan perlindungan hak kami yang sah," ujar Lin.
Tiongkok juga baru saja memberlakukan kontrol ekspor tambahan terhadap logam tanah jarang—komoditas penting dalam pembuatan teknologi tinggi, manufaktur kedirgantaraan, dan industri pertahanan.
Investigasi Tarif Keamanan Nasional: Fokus Baru AS pada Semikonduktor
Presiden Trump juga mengumumkan bahwa pemerintahannya akan memulai penyelidikan baru terkait tarif keamanan nasional yang menyoroti rantai pasokan elektronik dan semikonduktor global. Tujuan dari langkah ini adalah meminimalisasi ketergantungan terhadap negara-negara yang dianggap "bermusuhan," khususnya Tiongkok.
“Kami tidak akan lagi membiarkan negara lain menyandera industri penting kami, terutama dari negara-negara perdagangan yang tidak menghormati rakyat Amerika,” tulis Trump di Truth Social pada 13 April.
Baca Juga: IPhone Bakal Makin Mahal! Tarif Trump bisa Dorong Harga Tembus Rp 58 Juta
Tiongkok Angkat Negosiator Baru: Isyarat Perubahan Pendekatan?
Di tengah tekanan tarif yang terus meningkat, Tiongkok telah menunjuk Li Chenggang sebagai negosiator perdagangan baru. Li sebelumnya menjabat sebagai duta besar Tiongkok untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan turut berperan dalam proses aksesi Tiongkok ke dalam WTO lebih dari dua dekade lalu.
Pengamat menilai penunjukan Li sebagai sinyal bahwa Beijing mungkin akan mengadopsi pendekatan diplomatik yang lebih terbuka dalam negosiasi perdagangan internasional.
“Li Chenggang dikenal sebagai figur yang mendukung perdagangan bebas dan berpikiran terbuka,” ujar Tu Xinquan, Direktur China Institute for WTO Studies.
AS saat ini juga tengah membuka pembicaraan perdagangan dengan lebih dari 15 negara. Trump mengisyaratkan bahwa negara-negara ini akan dihadapkan pada pilihan strategis: mendapatkan kesepakatan perdagangan yang lebih baik dengan Amerika, atau menghadapi kemungkinan keterbatasan akses jika tetap menjalin hubungan dagang yang erat dengan Tiongkok.