Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ekspor pakaian rajut dan tenun masing-masing mencapai US$ 2,7 miliar ke pasar AS, dengan AS menyumbang 34,5% dan 32,2% dari total pasar ekspor untuk produk-produk tersebut.
Dengan penerapan bea masuk baru sebesar 50% dari AS, produk rajutan akan dikenakan total tarif sebesar 63,9% (karena tarif negara paling disukai (most favored nation/MFN) yang berlaku saat ini sebesar 13,9%) dan produk tenun akan dikenakan bea masuk sebesar 60,3% (dengan tarif MFN yang berlaku saat ini sebesar 10,3%).
Sektor tekstil/pakaian jadi mengekspor produk senilai US$ 3 miliar ke AS setiap tahun, dan Amerika Serikat menyumbang hampir setengah (48,4%) dari total ekspor tekstil negara tersebut.
Tonton: Pertemuan BRICS Pekan Ini, India Ajak Rusia Tinggalkan Dolar AS
Kini, tekstil akan menghadapi tarif yang lebih berat sebesar 59% karena bea masuk baru sebesar 50% yang menumpuk di atas tarif MFN yang berlaku saat ini sebesar 9%.
Menyusul perubahan yang mengejutkan ini, pemerintahan Modi juga mengisyaratkan bahwa perubahan Pajak Barang dan Jasa (GST) India mungkin akan segera dilakukan sebagai cara untuk meringankan beban basis konsumen negara tersebut.