Sumber: Air Force Times,Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Program ini sudah dimulai sejak era pemerintahan Presiden Barack Obama dan masih terus dilanjutkan oleh Donald Trump saat ini.
Trump bahkan mampu meraup lebih banyak dana untuk pengembangan nuklir untuk armada laut. Trump juga menurunkan ambang batas penggunaannya.
Perbandingan anggaran nuklir AS, Rusia, dan China
Walaupun mengganggap Rusia dan China sebagai lawan yang berbahaya, nyatanya anggaran nuklir kedua negara tersebut masih jauh di bawah AS.
Dikuitp dari Sputnik News, Pentagon memperkirakan bahwa Rusia telah menghabiskan dana $28 miliar untuk pengembangan senjata nuklir, hanya sekitar 2% dari anggaran program AS.
Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Uji coba ledakan nuklir bawah tanah pertama kali dilakukan
Anggaran tersebut digunakan Rusia dalam beberapa tahun terakhir untuk pengembangan sistem rudal hipersonik baru yang hampir selesai.
Sementara China, dikabarkan menyiapkan $10,4 miliar untuk pengembangan senjata nuklir pada tahun 2019. Jumlah itu hanya sekitar 30% dari anggaran yang dikeluarkan AS untuk nuklir di tahun 2019.
Angka tersebut merupakan perkiraan dari International Campaign to Abolish Nuclear Weapons. Jumlah sebenarnya masih belum diketahui dengan pasti.
Membangun armada tempur nuklir baru
Dalam wawancara yang dirilis Air Force Times tanggal 13 September 2020 lalu, Jenderal Ray juga mengatakan bahwa Angkatan Udara AS telah menyiapkan sejumlah armada tempur bersejata nuklir terbaru.
Baca Juga: Jadi andalan AS, USS Gerald R. Ford merupakan kapal induk terbesar di dunia