Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Kamis (28/1) untuk pertama kalinya berbicara melalui sambungan telepon. Kedua pemimpin negara sepakat untuk memperkuat aliansi kedua negara.
Dikutip dari Kyodo News, baik Suga maupun Biden siap menjalin hubungan yang lebih dekat, terutama untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Secara khusus, Biden bahkan menegaskan kembali komitmen AS untuk melindungi Kepulauan Senkaku dari China. Selama ini China juga mengklaim kepulauan tersebut yang mereka sebut sebagai Kepulauan Diaoyu.
Suga yang juga baru menjabat sejak September 2020 lalu mengungkapkan harapannya untuk bisa membangun hubungan dekat dengan Biden di tengah meningkatnya tantangan keamanan termasuk peningkatan militer China. Belum lagi semakin berkembangnya program pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara.
Mengenai Korea Utara, keduanya sepakat tentang perlunya denuklirisasi lengkap sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Saya ingin memperdalam hubungan pribadi saya dengan Presiden Biden dan bekerja untuk memperkuat aliansi Jepang-AS," ungkap Suga pasca obrolan 30 menitnya dengan Biden usai.
Baca Juga: Mulai waspadai China, Jerman berencana kirim kapal fregat ke Jepang tahun ini
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kedua pemimpin negara sepakat untuk memanggil satu sama lain dengan nama depan mereka, Yoshi dan Joe.
Kerja sama Jepang-AS untuk melindungi Senkaku tercantum dalam Pasal 5 Perjanjian Keamanan Jepang-AS tahun 1960. Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua negara sepakat untuk menjaga kedaulata Senkaku atas Jepang.
Kini Jepang dan AS setuju untuk bekerja dengan Australia dan India. Keempat negara ini sepakat untuk bergabung dalam kelompok bernama Quad. China cukup menyoroti kerja sama ini dengan memandangnya sebagai NATO-nya Asia.
Tidak hanya soal pertahanan dan keamanan, kedua pemimpin negara juga turut membicarakan isu terkini, termasuk pandemi Covid-19, perekonomian, serta perubahan iklim.
Suga menyambut baik keputusan Biden untuk kembali ke Paris Agreement mengenai pembatasan emisi karbon serta tidak lagi menarik diri dari WHO. Biden juga mengundang Suga untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak tentang perubahan iklim yang dijadwalkan pada 22 April nanti.