kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang Bersiap Gelar Pemakaman Kenegaraan Bagi Shinzo Abe


Selasa, 27 September 2022 / 10:00 WIB
Jepang Bersiap Gelar Pemakaman Kenegaraan Bagi Shinzo Abe
ILUSTRASI. Jepang akan menggelar penghormatan terakhir bagi mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, dengan pemakaman kenegaraan. REUTERS/Issei Kato


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akan menggelar penghormatan terakhir bagi mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, dengan pemakaman kenegaraan.

Mengutip Reuters, Selasa (27/9), Abe dibunuh saat kampanye 8 Juli 2020. pembunuhan Abe memicu banjir pengungkapan tentang hubungan antara anggota parlemen di partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, yang pernah dia jalankan dan Gereja Unifikasi, yang oleh para kritikus disebut aliran sesat, memicu reaksi terhadap Perdana Menteri Fumio Kishida.

Peringkat dukungan Kishida turun ke level terendah akibat kontroversi ini. Menyikapi hal ini, Kishida telah meminta maaf dan bersumpah untuk memutuskan hubungan partai dengan gereja.

Tetapi penentangan untuk menghormati Abe dengan pemakaman kenegaraan terus berlajut. Pasalnya, pemakaman yang diklaim menelan biaya US$ 11,5 juta ini harus ditanggung oleh negara di saat ekonomi sulit.

Baca Juga: Meski Dikritik, PM Jepang Tetap Selenggarakan Pemakaman Kenegaraan untuk Shinzo Abe

"Saya kira pemakaman ini tidak perlu diadakan," kata Hidemi Noto, asisten sutradara berusia 38 tahun yang mampir ke lokasi di Nippon Budokan Hall pada Senin untuk menyaksikan persiapan.

"Ini memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan pemakaman orang biasa. Saya tidak berpikir kita harus menggunakan uang pajak untuk ini."

Namun demikian, sejak Selasa pagi, warga biasa mulai menawarkan bunga di stan yang telah ditentukan, dimulai lebih awal dari yang direncanakan karena permintaan.

Sekitar 4.300 orang diperkirakan akan menghadiri upacara Selasa dan setidaknya 48 tokoh pemerintah saat ini atau sebelumnya, termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Perdana Menteri India Narendra Modi. 
Kishida mengambil kesempatan untuk bertemu dengan para pemimpin internasional sebagai alasan lain untuk menjadi tuan rumah pemakaman.

Satu-satunya pemimpin Kelompok negara G7 yang akan bergabung, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, batal hadir untuk mengatasi bencana alam di dalam negeri.

Upacara dimulai pukul 14.00 WIB. (0500 GMT), abu Abe dibawa ke venue, dan seorang penjaga kehormatan akan menembakkan 19 peluru dari meriam.

Di dalam Budokan, yang lebih dikenal sebagai tempat konser, sebuah potret besar Abe terbungkus pita hitam tergantung di atas deretan bunga hijau, putih dan kuning. Di dekatnya, dinding foto menunjukkan dia berjalan-jalan dengan para pemimpin G7, berpegangan tangan dengan anak-anak dan mengunjungi daerah bencana.

Puluhan ribu polisi akan dikerahkan, jalan-jalan terdekat akan ditutup dan bahkan beberapa sekolah ditutup karena Jepang berusaha menghindari kesalahan keamanan yang menyebabkan penembakan Abe.

Pemakaman kenegaraan untuk Abe, adalah yang pertama sejak tahun 1967 untuk mantan Perdana Menteri Shigeru Yoshida.

Baca Juga: Dukungan untuk PM Jepang Kishida Turun, Terpukul Isu tentang Gereja dan Kasus Covid

Kishida telah menjelaskan keputusan itu sebagai cara untuk menghormati pencapaian Abe, serta membela demokrasi, tetapi masyarakat Jepang tetap terpecah. Hanya 30% responden dalam jajak pendapat baru-baru ini oleh TV Asahi setuju dengan menjadi tuan rumah pemakaman, sedangkan 54% menentang.

Bahkan tanpa pengungkapan baru-baru ini, akan sulit untuk membayangkan keadaan apa pun di mana mayoritas orang Jepang akan lebih suka menghormati Abe dengan pemakaman kenegaraan, kata Tobias Harris, seorang rekan senior di Center for American Progress dan penulis biografi Abe.

"Dia adalah seseorang yang hampir menyambut dan mengundang kontroversi dan melihat misinya sebagai penggulingan konsensus lama atau serangkaian konsensus" tentang bagaimana Jepang dijalankan, kata Harris.

Banyak orang Jepang "terikat pada rezim pascaperang yang ingin ia gulingkan."

Seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang menemani Wakil Presiden Harris ke Jepang, mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak dapat mengomentari pendapat Jepang tentang pemakaman tersebut.

"Yang bisa kami katakan adalah bahwa dia adalah mitra hebat Amerika Serikat ... dan wakil presiden akan menghormati warisan itu," katanya, Senin.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×