Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
Ekonomi Jepang tumbuh lebih cepat dari yang dilaporkan pada Juli-September tahun lalu, sebagian besar didukung oleh peningkatan belanja bisnis dan konsumen.
Banyak analis memperkirakan pembacaan produk domestik bruto pada kuartal IV-2019 yang dijadwalkan bulan depan akan menunjukkan kontraksi karena kenaikan pajak penjualan dari Oktober yang menekan konsumsi, salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
Data pemerintah pekan lalu menunjukkan upah riil yang disesuaikan dengan inflasi Jepang menurun dengan laju tercepat dalam empat bulan pada November.
Namun, seorang sumber yang akrab dengan bank sentral mengatakan, Bank of Japan kemungkinan akan merevisi sedikit perkiraan ekonominya untuk tahun fiskal yang dimulai April 2020 untuk mencerminkan dorongan yang diharapkan dari paket belanja terbaru pemerintah.
Para analis menilai, setiap revisi ke atas memungkinkan BOJ untuk membenarkan menjaga kebijakan moneter stabil pada tinjauan suku bunga pekan depan.
Berdasarkan sektor, pesanan produsen naik 0,6%, didorong oleh baja dan keramik, sementara pesanan inti dari sektor jasa naik 27,8%, dipimpin oleh lonjakan sektor transportasi dan bisnis pengiriman yang naik 146,4% secara bulanan.
Baca Juga: USD/JPY berpotensi koreksi pasca AS-China capai kesepakatan dagang fase I
Takeshi Minami, kepala ekonom Norinchukin Research Institute menilai, data menunjukkan belanja modal secara keseluruhan masih agak lambat karena lonjakan mengangkat pembacaan berita utama.
Namun, sektor manufaktur mungkin mendekati titik terendah. "Ekonomi global menunjukkan tanda-tanda bahwa itu sudah mulai turun, jadi saya pikir pesanan mesin akan mulai bottoming out."
Dibandingkan tahun sebelumnya, pesanan inti yang tidak termasuk kapal dan listrik naik 5,3% pada November.