Sumber: Daily Sabah | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Juru bicara Kanselir Jerman pada Rabu (27/10) mengatakan, hubungan baik antara Turki dan Yunani merupakan hal yang penting dan bermanfaat. Bukan hanya untuk kedua negara, tapi juga untuk Eropa secara keseluruhan.
Dilansir dari Daily Sabah, pernyataan juru bicara Angela Merkel, Steffen Seibert, itu keluar sehari sebelum kunjungan perpisahan Merkel ke Athena. Dia dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan Presiden Katerina Sakellaropoulou.
Seibert menegaskan, Jerman sangat mendukung pembicaraan langsung antara Yunani dan Turki, untuk menemukan solusi diplomatik dari masalah bilateral dan sengketa maritim di Mediterania Timur.
"Jelas bahwa solusi hanya dapat diteukan melalui pembicaraan dan dalam semangat saling menghormati," ungkap Seibert.
Baca Juga: Erdogan: Kami sudah kehabisan kesabaran menghadapi serangan teroris di Suriah
Sejauh ini, Merkel telah membawa Jerman melakukan upaya kuat untuk meredakan ketegangan antara kedua sekutu NATO itu. Sayangnya, perselisihan antara kedua tetangga tersebut masih berlangsung.
Yang terbaru, Menteri Migrasi Yunani Notis Mitarakis menyebutkan, Turki tidak mematuhi ketentuan pakta yang ditandatangani dengan NATO pada 2016. Menurut Mitarakis, seharusnya tidak ada lagi kapal pengungsi dan penyelundup manusia di Laut Aegea.
Di kubu seberang, Turki berulang kali mengutuk praktik ilegal Yunani dalam mendorong kembali pencari suaka. Turki menilai langkah itu melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional karena membahayakan kehidupan migran.
Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan ribu orang telah melakukan perjalanan singkat namun berbahaya melintasi Laut Aegea dalam upaya mencapai Eropa Utara dan Barat untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Buntut skandal pelecehan seksual di Kongo, Uni Eropa menghentikan bantuan dana ke WHO
Turki dan Yunani menjadi titik transit utama bagi para migran yang ingin menyeberang ke Eropa, melarikan diri dari perang dan penganiayaan untuk memulai kehidupan baru.
Tapi, ratusan orang harus kehilangan nyawanya di laut karena kapal yang membawa mereka tenggelam atau terbalik. Komando Penjaga Pantai Turki telah menyelamatkan ribuan orang lainnya.
Turki menuduh Yunani melakukan penolakan besar-besaran dan deportasi paksa kepada para migran tanpa diberi akses ke prosedur suaka yang layak. Mereka juga menuduh Uni Eropa menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terang-terangan ini.